Sepanjang tahun 2022, beberapa emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan pertumbuhan kinerja dari sisi laba bersih dan pendapatan.
Dari ratusan emiten di pasar modal, hanya sedikit emiten yang rutin membayar dividen kepada pemegang saham setiap tahunnya dari laba bersih. Katadata.co.id menyebutkan di tahun 2022 nanti banyak penyedia dividen jumbo yang datang dari sektor pertambangan batu bara baru.
Misalnya, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan membagikan dividen sebesar Rp 14,4 triliun dari labanya pada 2022. Kemudian, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membagikan 100% laba bersihnya sebesar Rp 12,6 triliun sebagai dividen. Tak ketinggalan, PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga membagikan dividen jumbo.
Ini lebih banyak:
1. BRI Rp 51,4 Triliun
BRI mematok dividend payout ratio sebesar 85% atau Rp43,49 triliun dari laba bersih tahun 2022 sebesar Rp51,4 triliun. Total dividen yang akan dibagikan setara dengan Rp 288 per saham. Dividen tersebut termasuk dividen interim yang telah dibagikan senilai Rp8,6 triliun. Sehingga saldo Rp 34,9 triliun segera dibayarkan.
“Laba BRI sebesar Rp51,4 triliun dibagikan 85% dalam bentuk dividen senilai sekitar Rp43,5 triliun. Sisa 15% dari laba atau Rp7,7 triliun akan digunakan untuk laba ditahan,” kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangannya. konferensi pers. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan BRI Tahun 2023, Senin (13/3).
Rasio total dividen yang dibagikan BRI sama dengan tahun lalu yakni sekitar 85%. Pada tahun 2021, BRI akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 26,4 triliun atau minimal Rp 174,23 per saham.
Jika mengacu pada rata-rata earning per share (EPS) BRI pada kuartal I, dividend yield mencapai 5,19%.
2. United Tractors Rp 25,5 triliun
Penerbit alat berat Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) akan membagikan dividen kepada pemegang saham senilai Rp25,5 triliun dengan nilai Rp7.003 per saham untuk tahun buku 2022. Keputusan ini telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Saham (GM) pada Rabu (12/4). Sedangkan nilai dividen yang dibagikan sudah termasuk dividen interim sebesar Rp 818 per saham atau Rp 3 triliun.
Dividen interim telah dibayarkan pada 24 Oktober 2022. Dengan demikian, sisa Rp 6.185 per saham atau senilai total Rp 22,5 triliun akan dibagikan kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 2 Mei 2023. Perseroan akan membayar dividen pada 12 Mei 2023.
Sedangkan dividend yield hingga kuartal I tahun ini mencapai 30,58%.
3. BCA Rp 25,3 triliun
Bank Central Asia membagikan dividen tunai sebesar Rp205 per saham untuk tahun buku 2022. Jumlah tersebut meningkat 41,4% dibandingkan dengan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2021. Secara keseluruhan, BCA membagikan dividen sebesar Rp25,3 triliun atau setara dengan 62,1 % dari keuntungan.
“Terkait laba bersih perseroan tahun buku 2022 sebesar Rp40,7 triliun, RUPST memutuskan menggunakan laba bersih perseroan untuk dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp205 per saham, meningkat 41,4%,” ujarnya. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam keterangan resmi, Kamis (16/3).
Dividen tunai tersebut termasuk dividen tunai interim untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 35 per saham yang telah dibayarkan Perseroan kepada pemegang saham pada tanggal 20 Desember 2022. Sampai dengan sisa jumlah yang akan dibayarkan oleh Perseroan pada tanggal yang akan ditentukan. oleh direktur perusahaan adalah Rp 170 per saham.
Sebagai gambaran, pada 2021 BCA akan membagikan dividen sebesar Rp 17,9 triliun dari laba bersih Rp 31,42 triliun. Rasio pembayaran dividen tersebut setara dengan 56,9% dari laba bersih tahun 2021. Dividend yield BBCA jika mengacu pada EPS pada kuartal pertama mencapai 2,27%.
4. Adaro Energy Rp 14,4 triliun
Produsen tambang batu bara itu membagikan dividen senilai US$ 1 miliar. Jumlah dividen tersebut setara dengan 40,1% laba bersih tahun 2022 sebesar US$ 2,5 miliar. Pembagian dividen disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada Kamis (11/5).
Dalam rapat Adaro Energy tersebut, terdapat enam agenda pembahasan, salah satunya mengenai pembagian dividen tahun buku 2022 yang terdiri dari US$ 500 juta sebagai dividen interim dan US$ 500 juta sebagai dividen final. Dimana tanggal pembagian dividen di pasar normal dan pasar negosiasi pada 22 Mei 2023.
Sedangkan ex-dividen date di pasar normal dan negosiasi pada 23 Mei. Tanggal daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen tunai adalah tanggal 24 Mei. Kemudian pembayaran dividen pada 6 Juni. Hasil dividen Adaro hingga kuartal pertama tahun ini adalah 21,21%.
5. Bukit Asam Rp 12,6 triliun
Rapat Umum Pemegang Saham PT Bukit Asam Tbk atau PTBA menyetujui pembagian dividen sebesar Rp12,6 triliun atau 100% dari laba bersih perseroan tahun buku 2022. Bahkan jika laba bersih tersebut dibagikan seluruhnya sebagai dividen, perseroan akan tetap memperluas bisnis perusahaan.
“Kami lebih concern pada pengembangan energi baru terbarukan dan peningkatan kapasitas yang ada,” kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail, Kamis (15/6).
Dividen yield PTBA mencapai 18,02% hingga kuartal I dengan EPS Rp 403,77.
6. Indo Tambangraya Megah Rp 11,56 triliun
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan membagikan laba bersih perseroan tahun buku 2022 yang dapat dibagikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 1,2 miliar. Di antaranya, laba akan dialokasikan untuk pembagian dividen yang telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Dalam keterangan resmi, Kamis (30/3), RUPST menetapkan total dividen tunai sebesar US$774 juta atau setara dengan payout ratio 65% dari laba bersih perseroan.
US$ 299,5 juta atau setara dengan Rp 4.128 per saham dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen tunai interim pada 22 November 2022. Hal itu sejalan dengan keputusan surat edaran direksi di luar rapat direksi yang berlaku efektif pada 31 Oktober. , 2022 setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atas Hal yang sama.
Dividend yield ITMG hingga kuartal pertama mencapai 43,53% dengan valuasi EPS sebesar Rp9.742.