Bursa Efek Indonesia menyatakan ada beberapa emiten yang akan melakukan pencatatan saham perdana. Setidaknya, masih ada enam perusahaan yang akan turun lapangan di BEI periode 22 Juni hingga awal Juli.
Sebagai informasi, saat ini dalam pipeline bursa juga ada 43 perusahaan yang rencananya akan ikut tahun ini. Berdasarkan klasifikasi asetnya, 4 perusahaan masuk dalam kategori aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar.
Kemudian, 27 perusahaan masuk kategori aset skala menengah atau sekitar Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Sedangkan 12 perusahaan lainnya masuk dalam kategori aset berskala besar.
Berikut rincian perusahaan yang akan tercatat di BEI mulai 22 Juni hingga 7 Juli 2023:
1. Relife Asia – 22 Juni 2023
Keenam calon emiten tersebut antara lain PT Graha Mitra Asia Tbk atau Relife Asia. Perusahaan yang bergerak di bisnis real estate ini dijadwalkan beraksi pada 22 Juni 2023.
Perseroan menawarkan sekitar 1,2 miliar saham baru atau maksimal 20,9% saham kepada publik melalui aksi korporasi penawaran umum perdana dengan harga Rp 90 per unit. Harga tersebut merupakan batas bawah dari harga penawaran perdana Rp 90-100 per saham.
Dengan harga yang ditetapkan, perseroan berpotensi menghimpun dana segar sebesar Rp 108 miliar. Perusahaan secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,2 miliar waran seri pertama.
Dari dana IPO, calon pengembang real estate dengan kode RELF itu berencana menggunakan 22,9% atau Rp 27,5 miliar untuk membeli tanah di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Selanjutnya, 46,7% atau Rp 56 miliar akan digunakan untuk membeli tanah di Semplak Barat, Kemang, Bogor. Sisanya untuk modal kerja.
2. Amman Minerals – 5 Juli 2023
PT Amman Mineral Tbk (AMMN) menawarkan 7,3 miliar saham baru atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana.
Amman menetapkan nilai nominal Rp 125 per saham dan harga penawaran Rp 1.650-1.775 per saham. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini perusahaan berkode saham AMMN ini akan memperoleh dana segar hingga Rp 12,9 triliun.
Rencananya, dana IPO sekitar Rp 1,8 triliun atau sekitar US$ 117,2 ribu untuk penambahan modal ke PT Amman Mineral Industri (AMIN) melalui akuisisi saham baru yang akan diterbitkan AMIN. Kemudian sekitar Rp 3,1 triliun akan digunakan perseroan untuk membayar utang ke PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Selanjutnya, dana IPO tersebut akan digunakan untuk menyetorkan modal ke AMNT dengan cara penyertaan saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT. Sisanya akan digunakan oleh AMNT untuk membiayai belanja modal untuk proyek perluasan pabrik konsentrator.
3. Graha Prima Mentari – 5 Juli 2023
Distributor minuman Coca-Cola ini menawarkan 309 juta saham dengan nominal Rp 25 per saham. Jumlah ini kurang lebih 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sedangkan GRPM memberikan harga penawaran Rp 120-130 per saham. Sehingga dari hajatan ini, perseroan berpotensi menghimpun dana saku antara Rp 37 miliar hingga Rp 40 miliar.
Seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya penerbitan surat berharga akan digunakan perseroan sebagai modal kerja. Di antaranya, menambah inventaris di delapan wilayah distribusi baru di Sumatera dan Jawa. Serta penambahan pasokan di tujuh wilayah distribusi yang ada yaitu Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Rembang, Pekanbaru, Medan Sunggal dan Medan Deli.
Bersamaan dengan IPO, GRPM juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak 154,5 juta waran atau setara dengan 12,5% saham.
4. Widian Jaya Krenindo – 7 Juli 2023
PT Widian Jaya Krenindo Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang usaha penyewaan dan operator alat berat, menawarkan 400 juta saham baru atau setara 25% saham kepada publik melalui aksi IPO korporasi.
Perseroan menetapkan harga penawaran umum Rp 115 per saham, berpotensi menghimpun dana Rp 46 miliar. Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan 420 juta waran seri pertama dengan harga pelaksanaan Rp 120. Sehingga Widian Jaya Krenindo berpotensi meraup Rp 50,4 miliar dari penerbitan waran tersebut.
Direncanakan 51,63% dari seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli alat berat dari pihak ketiga. Sisanya digunakan untuk mendanai kebutuhan operasional.
5. Platinum Wahab Nusantara – 7 Juli 2023
Pembuat minuman Teguk akan menerbitkan 1,07 miliar saham baru atau setara dengan 30% sahamnya kepada publik dari penawaran umum perdana.
Perseroan mematok harga penawaran perdana sebesar Rp 105 per saham, sehingga dari aksi korporasi tersebut Teguk diharapkan mendapat dana IPO sebesar Rp 112,5 miliar. Bersamaan dengan IPO, Teguk juga membagikan 428,5 juta waran seri pertama dengan harga pelaksanaan Rp 152.
Perusahaan yang berkantor pusat di Ciater Raya, Tangerang Selatan ini berencana menggunakan 60% dana hasil IPO untuk belanja modal seperti penambahan cabang. Sisanya 40% untuk modal kerja.
6. Carsurin – 7 Juli 2023
PT Carsurin Tbk berencana untuk berpartisipasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (IPO) saham. Calon emiten dengan kode CRSN akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 600 juta saham atau 20,75% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Perseroan membuka harga penawaran di kisaran Rp 120-125 per saham, sehingga maksimal dana yang bisa diperoleh Carsurin adalah Rp 75 miliar. Berdasarkan prospektus awal, perseroan akan menggunakan 98% dana IPO untuk belanja modal. Rinciannya, 23% akan digunakan untuk merenovasi gedung laboratorium di lima lokasi, yakni di Jambi, Medan, Morowali, Kendari, dan Maluku.
Kemudian, sekitar 66,4% dari dana IPO lainnya dihabiskan untuk peralatan laboratorium dan peralatan dari pihak ketiga. Transaksi ini akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai.
Sedangkan 8,55% digunakan untuk peralatan dan perlengkapan kantor. Kemudian perseroan akan menggunakan dana IPO sebesar 1,9% untuk digunakan sebagai modal kerja, namun tidak terbatas pada pembelian bahan habis pakai untuk kegiatan operasional dan penyewaan kendaraan.