PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) mendapat persetujuan pengambilalihan PTT Mining Limited (PTTML) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB, Jumat, 16 Desember 2022.
Perseroan akan mengambil alih 100% saham PTTML senilai Rp 7,37 triliun milik PTT International Holdings Limited, perusahaan yang didirikan di Hong Kong. Transaksi akuisisi akan dilakukan melalui anak usaha BIPI, PT Sintesa Bara Gemilang (SBG).
Direktur Utama Perseroan, Ray Anthony Gerungan mengatakan, PTTML melalui anak usahanya merupakan pemilik konsesi tambang batu bara sebesar 5.200 hingga 5.700 kcal per kilogram. Sedangkan dengan kandungan sulfur rendah, produksi stabil, cadangan pengembangan besar dengan kontrak penjualan jangka panjang.
“Infrastruktur PTTML mulai dari pengangkutan, pengolahan, peremukan dan pelabuhan sudah lengkap. Kami yakin langkah strategis ini sangat potensial untuk mendukung rencana pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (16/12).
Selain itu, perusahaan juga menargetkan dekarbonisasi dengan target terbanyak yaitu penggunaan panel surya di dekat pelabuhan, otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi menuju industri hijau dengan memaksimalkan potensi batubara yang lebih bersih dan turunannya.
Direktur Infrastruktur Astrindo Nusantara Michael Wong optimis akuisisi PTTML akan meningkatkan kinerja keuangan BIPI. “Akuisisi PTTML tentunya akan meningkatkan kinerja keuangan BIPI karena nantinya BIPI akan mengkonsolidasikan PTTML melalui SBG,” ujarnya.
Menilik laporan keuangan perseroan, hingga kuartal III 2022 pendapatan turun dari US$ 44,26 juta pada kuartal III 2021 menjadi US$ 34,98 juta. Pasalnya, perseroan masih menghadapi masalah curah hujan yang tinggi.
Namun secara basis, laba BIPI meningkat dari US$ 18,57 juta pada kuartal III 2021 menjadi US$ 24,46 juta. Sedangkan laba bersih PTTML hingga kuartal III 2022 sekitar US$ 186,33 juta.
“Kami berharap posisi BIPI semakin menarik dan kuat bagi investor dan kreditur,” katanya. Michael juga berharap persetujuan pemegang saham kali ini menjadi katalis positif bagi kinerja dan likuiditas saham BIPI ke depan.