PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) dan anak perusahaannya BUMN Insurance and Guarantee Holding (Indonesia Financial Group – IFG) bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat, Jasa Sarana menandatangani nota kesepahaman (MoU). Kerjasama yang direncanakan ini terkait dengan rencana pembangunan dan pengelolaan infrastruktur di Jawa Barat (Jawa Barat).
Salah satu proyek yang direncanakan adalah pembangunan TPPAS Regional Lulut-Nambo. TPPAS Kawasan Lulut-Nambo yang berdiri di atas lahan seluas 55 hektar dengan kapasitas 2.300 ton sampah per hari akan dialokasikan untuk Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kota Tangerang Selatan.
Kemudian TPPS Wilayah Lulut – Nambo akan dikelola dengan pola Kemitraan Pemerintah-Bisnis (KPBU) dengan jangka waktu pengelolaan selama 15 tahun.
Direktur Bahana TCW, Doni Firdaus mengatakan, keterlibatan Bahana TCW dalam skema pembiayaan berbagai proyek infrastruktur di Jawa Barat merupakan bukti komitmen perusahaan untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur guna memberikan nilai tambah bagi masyarakat pada umumnya dan masyarakat Barat. Jawa. secara khusus.
Seperti perencanaan pembangunan dan pengelolaan TPPAS Lulut-Nambo yang akan menjadi salah satu infrastruktur yang mengutamakan pembangunan dan pengelolaan sampah berkelanjutan.
“Prinsip pengelolaan ini merupakan prinsip yang sangat diperlukan saat ini, dimana tren investasi terkait green economy dan sustainability sangat tinggi belakangan ini. Kami optimis dengan konsep yang ditawarkan, TPPAS Lulut-Nambo mampu menarik investasi dan pembiayaan kepada investor.
Hal ini juga sejalan dengan komitmen Bahana TCW untuk mendukung ekonomi hijau dan investasi berbasis keberlanjutan. Seperti tergambar di beberapa produk perusahaan terkait proyek pelestarian lingkungan,” kata Doni.
Sebagai salah satu manajer investasi terbesar di Indonesia, Bahana TCW tidak hanya menekankan investasi dengan tingkat pengembalian yang tinggi, tetapi juga mengedepankan prinsip dampak dan nilai yang lebih luas kepada masyarakat sejalan dengan prinsip ESG dalam menentukan instrumen investasinya.
Bahana TCW juga menjadi pionir dengan meluncurkan produk investasi hijau (green fund) melalui produk Bahana Kehati Lestari yang diluncurkan pada tahun 2007.
Selain itu, Bahana TCW juga memiliki empat produk dana abadi yang berkontribusi dalam pengembangan SDM dan pendidikan, yaitu Bahana Makara Prima yang bekerjasama dengan ILUNI FEB-UI untuk program pendidikan dan beasiswa; Dana MES Bahana Syariah untuk mendukung kegiatan dan program pengembangan ekonomi syariah; dan dana bersama syariah PTS Generasi Gemilang bekerja sama dengan IPB.
“Produk investasi berkelanjutan yang telah dirintis perseroan merupakan bukti komitmen perseroan untuk memberikan nilai tambah baik di bidang Pendidikan, lingkungan, ekonomi dan sosial,” ujar Doni.
Ia juga menekankan pentingnya semua pihak terlibat dalam upaya mengatasi permasalahan lingkungan.Pilihan investasi berbasis lingkungan dapat menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat.
“Tentu tugas kita adalah bagaimana investasi tersebut dikelola dengan prinsip budaya risiko dan tata kelola perusahaan yang baik yang kuat sehingga juga dapat menguntungkan investor,” pungkas Doni.