liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Bank Kakap Ramai-ramai Jajaki Peluang di Bank Digital

Bank domestik skala besar berbondong-bondong ke bank digital. Bank skala besar mengakuisisi bank kecil dan kemudian mengubahnya menjadi bank digital. Langkah ini mengikuti perusahaan teknologi seperti GoTo dan Shoppee yang mengakuisisi bank kecil untuk diubah menjadi bank digital.

Bank digital ini berbeda dengan layanan digital yang dimiliki bank-bank besar sebelumnya. Bank digital memudahkan konsumen karena mengotomatiskan layanan perbankan.

Nasabah dapat mengakses produk dan layanan perbankan melalui platform elektronik atau online. Melalui bank digital, semua operasional perbankan menjadi online dan menggantikan keberadaan fisik bank.

Saat ini, Dewan Jasa Keuangan (OJK) mengklasifikasikan bank konvensional ke dalam empat kelas berdasarkan modal inti. Dari bank umum kegiatan usaha sebelumnya (BUKU) menjadi KBMI (Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti). KBMI terdiri dari 1, 2, 3, dan 4.

KBMI 4 merupakan level tertinggi di semua kategori bank. Dalam hal ini, KBMI 4 merupakan kategori bank tertinggi dengan modal inti lebih dari Rp 70 triliun.

Saat ini, hanya ada empat bank yang masuk dalam kategori ini. Bank yang masuk dalam peringkat KBMI 4 antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Berikut adalah layanan bank digital besar:

Bank Raya (Bank Digital BRI)

BRI telah meluncurkan jalur digital bernama Bank Raya. Bank ini merupakan bank digital pertama yang dirintis oleh perusahaan perbankan milik negara di Indonesia.

Bank Raya adalah perusahaan perbankan dengan nama resmi PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO). Sebelumnya, Bank Raya dikenal sebagai PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (BRI Agro) Tbk.

BRI Agro memutuskan mengubah seluruh model bisnisnya menjadi bank digital pada tahun 2021. Aplikasi bank digital Bank Raya 2.0 diluncurkan pada 22 Februari 2022. BRI sebagai pengendali kini memiliki 86,55% kepemilikan Bank Raya. Persentase tersebut dimiliki setelah BRI menyuntikkan modal AGRO berupa 1,9 miliar saham atau senilai Rp 994,34 miliar.

Sebagai bank digital milik negara, Bank Raya membidik nasabah di segmen gig economy atau pekerja informal yang sangat sesuai dengan budaya ekonomi di Indonesia dan jumlahnya mencapai 46,4 juta pekerja.

Blu (Bank Digital BCA)

BCA memiliki layanan perbankan digital bernama Blu. Cikal bakal bank digital BCA adalah akuisisi PT Bank Royal Indonesia pada April 2019. Selang setahun lebih, BCA akhirnya mengumumkan perubahan nama dari Bank Royal menjadi Bank Digital BCA. Bahkan, rencananya Bank Digital BCA juga akan segera hadir di BEI melalui mekanisme penawaran umum perdana (IPO) saham.

Bank Royal Indonesia sebagai anak perusahaan BCA di bidang perbankan digital akan menggarap segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk mewujudkan rencana tersebut, BCA akan menyuntikkan modal ke Bank Royal.

Total suntikan dana Rp 1 triliun. Dengan suntikan modal tersebut, Bank Royal akan menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU II). Penambahan modal ini belum termasuk nilai akuisisi sebesar Rp 988 miliar. Pada 5 November 2019, BCA memiliki 99,99% saham Bank Royal dan PT BCA Finance 0,01% dari total saham Bank Royal.

Bank Mayora Menjadi Bank Digital BNI

BNI berencana mengubah Bank Mayora menjadi bank digital yang fokus pada segmen UMKM. Bank Mayora resmi menjadi anak perusahaan BNI setelah diambil alih pada Mei 2022.

Saat itu, BNI mengakuisisi 63,92% saham Bank Mayora dari International Finance Corporation. Transaksi akuisisi tersebut setara dengan 1,19 miliar saham.

Saat ini komposisi kepemilikan saham bank yang terafiliasi dengan Grup Mayora adalah 63,92% dimiliki perseroan, sisanya 36,08% dimiliki oleh PT Mayora Inti Utama.

Bank Mandiri

Di antara bank-bank ternama, hanya Bank Mandiri yang belum mengumumkan bank digitalnya. Bank Mandiri saat ini sedang mengkaji kemungkinan melakukan aksi korporasi untuk memperkuat layanan perbankan digital. Ada dua opsi yang sedang dikaji oleh perusahaan yang mungkin akan diterapkan di masa depan.

Pertama, ada peluang untuk memisahkan atau melepaskan aplikasi super Livin perusahaan saat ini menjadi layanan perbankan digital mandiri. Opsi kedua, tidak tertutup kemungkinan Bank Mandiri akan melakukan akuisisi untuk masuk ke bank digital. Pasalnya perseroan memiliki permodalan yang kuat dengan rasio kecukupan modal (CAR) di atas 19%.