Bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat mengkhawatirkan banyak kalangan, termasuk pelaku industri jasa keuangan. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menilai industri perbankan tanah air tetap kuat dan tidak terpengaruh penutupan SVB.
Executive Vice President Corporate Communications & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menjelaskan, salah satu faktor penyebab kegagalan SVB adalah penempatan dana pada obligasi jangka panjang yang nilainya anjlok tajam saat suku bunga terus naik. Pasalnya, hampir separuh aset SVB senilai US$ 209 miliar ditempatkan di obligasi pemerintah AS (US Treasuries).
Di sisi lain, kata Hera, Dewan Jasa Keuangan (OJK) juga menyampaikan situasi SVB tidak berdampak langsung pada perbankan nasional yang tidak memiliki hubungan bisnis atau investasi pada produk sekuritisasi SVB. Selain itu, posisi likuiditas sektor perbankan terjaga dengan baik dan eksposur kredit terhadap startup dan crypto sangat kecil.
Ia juga meyakini BCA tidak akan terpengaruh oleh penutupan SVB karena memiliki likuiditas yang kuat dan seimbang. “Kebutuhan likuiditas BCA kuat untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, dan tidak terkonsentrasi pada aset tertentu. Dari sisi pendanaan, konsentrasinya sangat rendah didukung deposan ritel yang jumlahnya besar,” katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (16/4) .
Menurutnya, dari sisi profil likuiditas, BCA sangat berbeda dengan SVB. Secara keseluruhan, profil aset BCA mencakup pinjaman dimana 47% aset pendapatan memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun, dan 33% memiliki jatuh tempo antara 1-5 tahun.
Hera menambahkan, BCA akan mempelajari perkembangan situasi SVB. “Kami terus menilai perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan pihak berwenang dan regulator.”
Sebagai informasi, pada Rabu (8/3), SVB mengumumkan telah menjual banyak sekuritasnya dengan kerugian dan akan menjual saham baru senilai US$2,25 miliar untuk menopang neraca.
Ini memicu kepanikan di antara perusahaan modal ventura besar, yang dilaporkan menyarankan perusahaan untuk menarik uang mereka dari bank. Saham bank mulai turun pada Kamis pagi (9/3) dan pada sore hari menyeret saham bank lain ikut turun karena investor mulai khawatir akan terulangnya krisis keuangan 2007-2008.
Perdagangan saham SVB dihentikan pada Jumat (30/10). Regulator California turun tangan, menutup bank dan menempatkannya dalam kurator di bawah Federal Deposit Insurance Corporation.