Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan alias RUPST pada Rabu (28/6). Dalam RUPST ini, BEI menetapkan peningkatan modal dasar dan modal disetor perseroan. Selain dua hal tersebut, BEI juga melaporkan keuangan tahun berjalan.
Kebijakan pertama yang disepakati dalam RUPS adalah peningkatan modal dasar dari Rp 27 miliar menjadi Rp 1,5 triliun. Modal disetor juga diusulkan naik dari Rp 13,9 miliar menjadi Rp 772,5 miliar.
“Kedua tahap mata acara empat ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 3 Tahun 2021,” kata Sekretaris BEI Yulianto Aji Sadono dalam konferensi pers RUPS BEI, Rabu (28/6). ). ), dilansir Antara.
Perseroan akan menyisihkan 20% dari total modal disetor pada 31 Desember 2022 sebagai cadangan wajib. Nilainya setara dengan Rp 2,8 miliar.
Selanjutnya, para pemegang saham BEI setuju untuk melakukan pencabutan penghapusan satu saham treasury stock yang berdampak pada penurunan modal disetor perseroan dari Rp 14,04 miliar menjadi Rp 13,9 miliar.
RUPST juga memastikan laporan keuangan BEI tahun 2022 mengalami peningkatan yang baik. Dimulai dari pendapatan operasional, meningkat 9,6% yoy dari Rp 2,29 triliun menjadi Rp 2,51 triliun. Laba bersih tahun 2022 juga meningkat 9,9% yoy menjadi Rp968,7 miliar.
Dari sisi neraca, aset BEI meningkat menjadi Rp 10,87 triliun atau meningkat 15,1% dari tahun sebelumnya. Liabilitas juga meningkat 14,1% menjadi Rp 3,94 triliun, sedangkan ekuitas bursa meningkat 15,6% yoy menjadi Rp 6,93 triliun, lanjut Yulianto.
Untuk mengaudit keuangan perseroan tahun ini, BEI menunjuk Kantor Akuntan Publik Pruwantono, Sungkoro dan Surja, serta Danil Setiadi Handaja sebagai akuntan publik.
BEI juga melaporkan membukukan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp968,74 miliar. Angka tersebut meningkat 9,9% year-on-year dibandingkan tahun 2021.