Citibank Indonesia menyatakan proses akuisisi bisnis konsumer atau consumer banking oleh PT Bank UOB Indonesia akan selesai pada akhir tahun 2023.
Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi menjelaskan proses akuisisi akan selesai pada akhir tahun ini. Namun, sejauh ini belum bisa menyebutkan omzet unit usaha tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Head of Strategic Communications and Brand UOB Indonesia Maya Rizano menjelaskan UOB Group mengeluarkan dana sebesar 4,9 miliar dolar Singapura atau setara Rp 52 triliun.
Namun saat dimintai konfirmasi terkait nomor tersebut, Batara tidak berkomentar.
“Saya tidak bisa berkomentar soal itu,” kata Batara, Kamis (20/7).
Namun, Batara menegaskan bahwa saat ini cabang Citigroup di Malaysia telah berhasil dihentikan. Oleh karena itu ada kemungkinan Indonesia akan segera berjalan.
“Minggu lalu Malaysia terpotong, artinya Indonesia berikutnya. Kita sudah umumkan ke investor kita di Citi dan kita umumkan negara yang terpangkas tahun ini adalah Indonesia,” ujar Batara.
Sebagai informasi, integrasi bisnis consumer banking yang dimaksud berupa pembelian dan penjualan aset dan kewajiban pada tahun 2023. Akuisisi yang dilakukan Grup UOB juga dilakukan di tiga negara lainnya.
“Sekarang sedang berlangsung progress untuk integrasi ini, dari sisi sistem, dari sisi pelanggan dan juga dari sisi produk yang kita luncurkan. Ya, itu sedang dalam persiapan,” kata Maya Rizano saat ditemui wartawan, dikutip Rabu (29/3).
Maya menuturkan, aksi korporasi ini terkait erat dengan upaya akuisisi ritel, khususnya di segmen kartu kredit, tentunya memungkinkan pasar UOB Group semakin berkembang. Selain itu, akuisisi juga dilakukan terhadap Citibank di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
“Yang kami dapat dari beberapa Citibank, tidak hanya di Indonesia tapi Malaysia, Thailand dan Vietnam,” ujarnya.