liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
IHSG Turun 0,24% di Sesi Pertama, Saham Sektor Energi Paling Anjlok

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat dengan support di 6.692 hingga 6.587 dan resistance di 6.786 hingga 6.890 pada pekan depan.

Untuk minggu ini, JHSG mencatatkan kenaikan sebesar 1,26% menjadi 6.762,254. Kemudian, kapitalisasi pasar saham meningkat sebesar 1,18% atau Rp9.390,840 triliun. Sementara itu, rata-rata volume perdagangan harian Bursa pada pekan ini berubah sebesar 25,45% menjadi 17,262 miliar saham.

Namun, rata-rata nilai transaksi harian Bursa turun 17,90% menjadi Rp 10,335 triliun. Sepanjang 2023, investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp 3,65 triliun.

Direktur Mega Investama Awards Hans Kwee mengatakan, ada delapan sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG di minggu ke-5 Maret ini. Berikut adalah delapan sentimen:

Hasil pertemuan The Fed (FOMC) pada 21-22 Maret 2023 menghasilkan target suku bunga acuan sebesar 0,25% ke kisaran 4,75%-5%, atau level tertinggi sejak Oktober 2007. The Fed mengisyaratkan dengan atau tanpa sektor perbankan krisis, perang melawan inflasi harus terus berlanjut. Ini adalah kenaikan kesembilan berturut-turut dan sejalan dengan konsensus pasar. Keyakinan para pelaku pasar bahwa The Fed mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga telah membangkitkan sentimen positif di pasar. The Fed merilis prakiraan ekonomi terbaru dalam Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP), termasuk “dot plot”, yang memetakan ekspektasi pembuat kebijakan tentang arah suku bunga di masa depan. Dot plot terbaru The Fed menunjukkan suku bunga akan terus naik lebih tinggi pada tahun 2023, tetapi hanya sedikit, dengan suku bunga acuan diproyeksikan mencapai puncaknya pada 5,1% tahun ini. Pelaku pasar mencatat pernyataan dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen, yang mengatakan tindakan darurat federal untuk mendukung bank-bank regional yang gagal dapat digunakan lagi jika diperlukan. Aksi jual di saham perbankan memukul indeks saham Eropa pada perdagangan akhir pekan. Tekanan di bursa saham Eropa karena meningkatnya kekhawatiran terhadap stabilitas sektor keuangan. Pemimpin pasar saham Jerman Deutsche Bank turun karena indikator CDS (biaya asuransi utang) untuk risiko gagal bayar melonjak lebih tinggi dalam 4 tahun terakhir. Bank of England menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, sejalan dengan ekspektasi, dan mengatakan pengetatan lebih lanjut akan diperlukan jika ada bukti berlanjutnya tekanan harga. Komentar dari Bank of England bahwa inflasi dapat memudar dengan cepat juga membantu prospek berakhirnya era penghematan bank sentral. Manajer dana global mengalihkan dana mereka ke obligasi pasar negara berkembang Asia untuk menghadapi volatilitas di pasar keuangan. Aliran modal masuk ke obligasi Indonesia mencapai posisi terkuatnya sejak Januari lalu. Mata uang pasar berkembang tangguh, dan tanda-tanda kenaikan inflasi di Asia membantu memberikan daya tarik bagi obligasi Asia di tengah gejolak. UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan berpeluang mendorong Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi 6%-7% dalam lima hingga 10 tahun ke depan. UU Cipta Kerja di Indonesia berpotensi mendorong derasnya arus investasi, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (FMA). Setelah The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, pelaku pasar kini memperkirakan The Fed akan menunda kenaikan suku bunga pada edisi Mei dan menyisakan hanya 1 kenaikan lagi pada tahun 2023. Berakhirnya siklus kenaikan suku bunga Fed merupakan salah satu sentimen positif di bursa. pasar.