Perusahaan konstruksi pelat merah, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) kembali akan terus melepas kepemilikan jalan tol perseroan sebagai upaya mengurangi beban utang. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai investor akan tertarik membeli aset jalan tol Waskita yang akan dilepas hingga 2025.
Pengamat BUMN sekaligus akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Toto Pranoto mengatakan, penerbit BUMN Karya memang memiliki struktur liabilitas yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan harus mendapatkan pembiayaan secara mandiri atau ketika mendapat penugasan pemerintah untuk membangun proyek infrastruktur.
“Waskita jelas berutang banyak saat berinvestasi di jalan tol, tapi mereka kesulitan melepas aset tersebut,” ujarnya saat dihubungi Katadata.co.id, Jumat (26/5). Kesulitan disposisi terjadi karena beban bunga yang tinggi.
Selain itu, penugasan dari pemerintah kepada Waskita Karya untuk proyek infrastruktur membuat struktur menjadi tanggung jawab yang berat. Hingga kuartal I tahun ini, kewajiban Waskita mencapai Rp 84,38 triliun.
Toto juga mengatakan biaya bunga yang tinggi dan pelunasan sebagian utang yang jatuh tempo akan meningkatkan struktur biaya. Akibatnya laba atau laba bersih Waskita dan laba bersih akan tergerus.
“Jadi pelepasan aset WSKT harus segera dilakukan. Hal ini sudah diminta sekitar 7 sampai 8 tahun lalu, tapi progresnya lambat,” ujarnya.
Alasannya karena harga jual tidak sesuai karena penilaian pembeli dan penjual tidak sesuai. Bahkan, mereka juga menggunakan beberapa konsultan internasional seperti Deutsche Bank sebagai direktur, namun tidak berhasil.
Sedangkan pelepasan bagian jalan tol ini akan dilakukan hingga tahun 2025 dengan memperhatikan kondisi pasar agar nilainya sesuai. Saat ini, pembuangan di jalan tol lain masih dalam penjajakan.
PROYEK JALAN TOL BOCIMI (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.)
Waskita Karya Siap Jual 5 Tol
Melansir laporan keuangannya, aset Waskita Karya mencapai Rp 98,22 triliun pada kuartal I 2023. Dibandingkan dengan aset pada akhir Desember 2022 sebesar Rp 98,23 triliun.
Sedangkan utang Waskita Karya pada triwulan I 2023 didominasi utang jangka panjang dengan nilai Rp63,1 triliun, sedangkan utang jangka pendeknya Rp21,2 triliun. Selain itu, ada net utang obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun senilai Rp 5,2 triliun. Total liabilitas atau utang WSKT masih sangat besar karena menyumbang 86% dari total aset perseroan sebesar Rp 98,2 triliun pada kuartal I 2023.
Sementara itu, WSKT resmi melepas dua ruas tol kepada Badan Investasi Indonesia (INA). Dua tol yang akan dilepas adalah tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang pada September 2022.
Perseroan juga melepas lima ruas tol yang akan beroperasi hingga 2025. Kelima ruas tersebut meliputi tol Pemalang-Batang, tol Depok-Antasari, tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), tol Pasuruan-Probolinggo, tol Cileunyi- Tol Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).