Penerbit tambang mineral Harita Group, PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp39,6 miliar dari laba tahun buku 2022. Dividen tunai tersebut sekitar 5,31% dari laba bersih Rp744,84 miliar.
Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip pada Selasa (4/7), perseroan akan membagikan dividen tunai setara Rp 10 per saham kepada para pemegang saham. Hal itu ditegaskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan pada 28 Juni 2023.
Kemudian Rp 1 miliar dari laba tahun buku akan digunakan oleh CITA untuk dana cadangan umum sebagaimana disyaratkan dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas.
Sedangkan Rp 704 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan Cita Mineral Investindo.
Berikut jadwal pembagian dividen Harita Group PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA):
Dividen kumulatif di pasar normal dan negosiasi: 10 Juli 2023Ex dividen tunai di pasar normal dan negosiasi: 11 Juli 2023 Dividen kumulatif di pasar tunai: 12 Juli 2023Ex dividen tunai di pasar tunai: 13 Juli 2023 Record date: 12 Juli 2023 Pembayaran dividen tunai: 31 Juli 2023
Melansir laporan keuangan perseroan, CITA meraup laba tahun 2022 sebesar Rp 744,8 miliar. Jumlah tersebut meningkat 30,99% dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 568,3 miliar.
Sedangkan penjualan bersih tercatat sebesar Rp5,69 triliun di tahun 2022, naik 24,51% dari Rp4,57 triliun di tahun sebelumnya.
Penjualan terbesar berasal dari penjualan kepada pihak berelasi, PT Well Harvest Winning Alumnia Refinery sebesar Rp1,79 triliun dan Glencore International AG sebesar Rp1,25 triliun.
Sebagai informasi, Cita Mineral Investindo merupakan emiten pertambangan bauksit yang mayoritas sahamnya dipegang oleh PT Harita Jayaraya (Harita Group) sebesar 60,64%. Harita Jayaraya adalah perusahaan milik Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, 94 tahun, orang terkaya ke-8 di Indonesia menurut The Real-Time Billionaires Forbes, Selasa (4/7) dengan kekayaan US$ 4,3 miliar. Ia juga disebut sebagai kakek terkaya di Indonesia.