liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Volume Lifting Migas Naik, PGN Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun

PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN akan kembali menggelar tender offer untuk membeli kembali (buyback) pokok Senior Notes jatuh tempo tahun 2024 sebesar US$ 950 juta atau setara dengan Rp. 14,2 triliun (kurs Rp 14.940 per dolar AS). PGN merupakan kumpulan emiten pelat merah dari investor kawakan Lo Kheng Hong.

Dikutip dari situs Yahoo Finance, Sabtu (20/5), pada 18 Mei 2023, emiten dengan kode saham PGAS itu mengumumkan penawaran tender untuk membeli seluruh obligasi senior dengan tingkat bunga 5,1% yang akan jatuh tempo pada 2024 secara tunai. . Pertimbangan untuk penawaran tender sebesar US$ 1.006 per US$ 1.000, ditambah bunga yang masih harus dibayar dan belum dibayar.

Perusahaan bermaksud untuk menggunakan hasil dari pinjaman komersial eksternal tertentu dari bank, bersama dengan uang tunai, untuk mendanai keseluruhan pertimbangan penawaran tender dan pembayaran bunga yang masih harus dibayar.

Pembelian kembali obligasi ini dilakukan sebagai langkah proaktif perseroan dalam mengelola obligasi atau surat utang yang akan jatuh tempo.

Periode penawaran tender berlaku hingga 25 Mei 2023 pukul 17:00 waktu New York, kecuali diperpanjang atau diakhiri lebih awal sebagaimana tercantum dalam nota penawaran tender.

Dalam aksi korporasi ini, perseroan mempercayakan BNP Paribas, Mandiri Securities Pte. Ltd. dan Standard Chartered Bank untuk bertindak sebagai manajer dealer sehubungan dengan penawaran tender.

Perusahaan juga melakukan hal yang sama pada Desember 2022, PGN membeli kembali obligasi dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar US$ 400 juta.

Pada batas akhir penawaran tender perdana ini, PGN menerima pengajuan tender dari pemegang obligasi yang melebihi batas permintaan maksimum atau oversubscribed. Pasca tender offer, utang obligasi PGN turun dari US$ 1,7 miliar menjadi sekitar US$ 1,3 miliar, termasuk US$ 393 juta.

Baru-baru ini, PGN mendapat fasilitas pinjaman US$ 800 juta dari BTPN, OCBC NISP, BRI dan Bank Mandiri.

Dana tersebut akan digunakan untuk membayar utang, belanja modal, dan modal kerja, kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama.

Rahmat menjelaskan, pinjaman tersebut terdiri dari fasilitas A sebesar US$600 juta dan fasilitas B sebesar US$200 juta. Total nilai fasilitas ini sekitar 23% dari total ekuitas perseroan.

Jangka waktu fasilitas A adalah lima tahun, sedangkan fasilitas B adalah tiga tahun. Kedua fasilitas ini menawarkan bunga margin + periode SOFR 3 bulan.