PT Era Digital Media Tbk (AWAN) berencana melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham. Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi mobile digital entertainment ini akan memfokuskan dana IPO untuk mengembangkan bisnis cloud computing melalui anak usahanya, PT Era Awan Digital (EAD) atau Eranyacloud.
Direktur PT Era Digital Media dan CEO Eranyacloud Shaane Harjani, menargetkan pasca IPO, Eranyacloud dapat meraih peningkatan laba hingga 300%.
“Untuk Eranyacloud, kami masih akan memiliki pertumbuhan tiga digit, jadi di atas 100%, mungkin 200%-300%. Secara keseluruhan, kami menargetkan laba bersih minimal 100% tahun ini,” ujar Shaane di Jakarta, Rabu ( 29/3 ).
Shaane menilai bisnis cloud computing akan memiliki potensi besar di negara ini. Berdasarkan proyeksi dari perusahaan riset global Gartner, total target pasar cloud computing di Indonesia akan mencapai Rp 39,3 triliun pada tahun 2025.
Penelitian dari International Data Corporation pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa 81% pengguna cloud computing telah mengadopsi strategi multi-cloud.
Eranyacloud juga menyumbang 19,7% di Era Media Digital. Aset anak usaha mencapai Rp 3,9 miliar.
Untuk mendukung pertumbuhan pendapatan Eranyacloud, perusahaan akan membeli 200 hardware baru.
“Kami menargetkan tahun ini dan tahun depan 200 server baru mencakup semua produk. Produk baru kami meliputi CPU, pengiriman konten, dan penyimpanan dengan total 200 server,” kata Shaane.
Sebagai informasi, 80% dana yang diperoleh dari IPO tersebut akan disalurkan perseroan kepada PT Era Awan Digital (EAD) dengan rincian sekitar 70% digunakan untuk pembelian aset berupa 189 server yang akan diimplementasikan pada tahun 2023 dan 2024. Kemudian sekitar 30% akan digunakan untuk modal kerja EAD yaitu untuk gaji dan tunjangan karyawan, sewa kantor, harga pokok penjualan, kegiatan pemasaran, sertifikasi perusahaan dan pengembangan karyawan, pengembangan produk dan operasional EAD.
PT Era Digital Media Tbk (AWAN) berencana melakukan IPO saham dengan menerbitkan hingga 750 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Calon emiten dari sektor teknologi menawarkan harga IPO Rp 100-110 per saham. Dengan harga tersebut, AWAN akan meraup maksimal Rp 82,5 miliar dari aksi korporasi tersebut.