Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pihaknya mendorong perusahaan sawit milik negara, Palm Co, untuk berpartisipasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) resmi turun lapangan di BEI akhir pekan lalu
Erick mengatakan dalam peta jalan, Palm Co. akan memiliki total luas lahan 600.000 hektar dan akan menjadi yang terbesar di dunia. Selain itu, pasar Palm Co tidak hanya bagus dari segi pasar tetapi juga akan berpihak pada pemberdayaan petani.
“Ini rahasia dulu. Saya sudah lihat beberapa pilot project. Ini akan menjadi dasar, bahwa BUMN berperan dalam mempertahankan perekonomian nasional. Pada dasarnya akan memiliki ketahanan ekonomi nasional. Insya Allah Palm Co akan mampu hadir,” ujarnya saat ditemui wartawan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (27/2).
Erick juga mendorong anak usaha BUMN, PT Pertamina Hulu Energi, untuk mulai menjajaki pasar karena membutuhkan konsolidasi besar. Menurutnya, hal ini penting untuk meningkatkan produksi minyak. Meskipun memiliki teknologi baru, sangat diperlukan untuk investasi baru.
“Tidak mungkin sebagai BUMN, kami tetap dengan PMN,” ujarnya.
Dia menekankan tujuan BUMN untuk membawa perusahaannya ke publik adalah untuk memperkuat basis keuangan mereka, sehingga mereka memiliki investasi baru.
Seperti diketahui, Kementerian BUMN saat ini sedang menyiapkan beberapa perusahaan untuk mengambil alih pasar modal. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain Pertamina Hulu Energi (PHE), Palm Co, perusahaan perkebunan Palm Co yang merupakan sub holding di bidang kelapa sawit milik perkebunan milik negara yang menggandeng PT Perkebunan Nusantara III dan Pupuk Kaltim.
Secara terpisah, Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, pihaknya terus mendorong IPO dari perusahaan milik pemerintah. Iman mengatakan hingga saat ini sudah ada sekitar 34 perusahaan milik pemerintah beserta anak perusahaannya yang tercatat di BEI.
“Dan terus terang, beberapa perusahaan ini menjadi kontributor IHSG kami. Kami berharap ke depan akan lebih banyak lagi,” ujarnya dalam wawancara dengan Katadata.co.id.
Nota Katadata, BUMN, menargetkan IPO di perusahaan perkebunan Palm Co yang merupakan subholding di bidang sawit dari BUMN perkebunan PT Perkebunan Nusantara III. Pengembangan IPO Palm Co masih dalam tahap persiapan.
“IPO Palm Co untuk pengembangan hilir sawit dan biodiesel seperti pome dan fame serta replanting untuk perkebunan sawit yang berlokasi di PTPN,” ujar Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury.