Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak flat atau mendatar pada hari perdagangan terakhir tahun 2022, Jumat (30/12). Indeks diperkirakan bergerak di kisaran 6.789 hingga 6.956.
Chief Executive Officer Yugen Bermbuh Sekuritas William Surya mengatakan, IHSG masih cenderung bergerak sideways hingga beberapa waktu ke depan selama indeks belum bisa ditutup di atas level resistance terdekat.
“Namun jika terjadi koreksi natural, investor bisa memanfaatkan akumulasi beli saham dengan fundamental kuat dan likuiditas tinggi,” kata William dalam risetnya.
William juga merekomendasikan saham-saham berikut:
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) PT Astra International Tbk (ASII)
Analis Artha Securities Ivan Rosanova dalam risetnya memperkirakan support IHSG hari ini di 6.800, 6.693 dan 6.636, sedangkan resistance di 7.009, 7.096 dan 7.220.
Support adalah area tertentu dari harga saham yang diyakini sebagai titik terendah pada suatu waktu. Saat menyentuh support, harga biasanya akan kembali naik karena pembelian yang meningkat.
Sedangkan resistance adalah tingkat harga tertentu dari suatu saham yang dianggap sebagai titik tertinggi. Setelah stok mencapai level ini, biasanya akan terjadi aksi jual besar-besaran hingga laju kenaikan dihentikan.
Ivan merekomendasikan investor untuk mengoleksi saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di harga 1.700-1.725 Ia pun menyarankan beli di harga murah atau beli di atas kelemahan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) di harga 6.500-6.650 dengan target terdekat 7.050.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat 9,56 poin atau 0,14% ke level 6.860,07 pada perdagangan kemarin (29/12).