Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi akan tertekan pada perdagangan hari ini, Kamis (5/1). Analis memperkirakan pergerakan IHSG akan berada di kisaran 6.789 hingga 6.956.
Chief Executive Officer Yugen Bermbuh Sekuritas, William Surya mengatakan, pergerakan IHSG masih menunjukkan potensi tekanan di tengah fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah. Namun demikian, peluang pertumbuhan dalam jangka pendek hingga panjang masih terbuka lebar mengingat fundamental ekonomi yang masih kuat.
“Peluang koreksi tersebut dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan pembelian secara akumulasi dengan harapan mendapatkan capital gain yang besar,” ujarnya dalam riset, Rabu malam (4/1).
William merekomendasikan saham perbankan yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Selain itu, William juga merekomendasikan saham barang konsumsi yaitu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Ia juga merekomendasikan perusahaan lain seperti PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan level support JHSG diprediksi berada di 6.760, 6.693, dan 6.636. Sementara itu, level resistance berada di 6.932, 7.009 dan 7.096.
Support adalah area tertentu dari harga saham yang diyakini sebagai titik terendah pada suatu waktu. Saat menyentuh support, harga biasanya akan kembali naik karena pembelian yang meningkat.
Sedangkan resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dianggap sebagai titik tertinggi. Setelah stok mencapai level ini, biasanya akan terjadi aksi jual besar-besaran hingga laju kenaikan dihentikan.
Dalam risetnya, Ivan merekomendasikan untuk menahan atau membeli saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan kisaran harga 2.000-2.030. Lalu, tahan atau beli akumulasi saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan kisaran harga 5.400-5.500.
Rekomendasi lainnya adalah menahan atau membeli pada kelemahan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan kisaran harga 7.100-7.200. Selanjutnya, sebagian menahan atau mengambil untung atas saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan target harga terdekat di 7.050. Terakhir, hold atau take profit sebagian saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dengan harga terdekat 8.600.
Sementara itu, JHSG ditutup pada Rabu (4/1) turun 1,1% ke 6.813. Penurunan indeks tersebut antara lain dipicu oleh anjloknya saham emiten di sektor pertambangan batu bara. Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham sebesar Rp 9,71 triliun dengan volume perdagangan 16,9 miliar saham dan frekuensi perdagangan 1,19 juta kali.
Berikut pergerakan IHSG mingguan seperti terlihat pada grafik: