Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali menguat dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Kamis (6/4). Analis memperkirakan indeks akan bergerak di kisaran 6.820-6.850.
Phintraco Sekuritas menjelaskan dalam risetnya aksi ambil untung di saham-saham energi menyusul kenaikan harga minyak menahan pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (5/4).
Di sisi lain, penurunan inflasi domestik menjadi 4,97% pada Maret 2023, membangun ekspektasi bahwa inflasi Indonesia masih relatif stabil di tengah potensi peningkatan konsumsi masyarakat di tengah kecenderungan kenaikan harga minyak jelang Lebaran.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, nilai tukar Rupiah melemah sebesar 0,22% menjadi Rp 14.932 pada Rabu (5/4) dibandingkan penutupan hari sebelumnya di Rp 14.899 per dolar AS dan merupakan pelemahan terbesar di pasar Asia.
Secara eksternal, pelaku pasar menunggu rilis neraca perdagangan AS yang diperkirakan defisit US$69 miliar pada Februari 2023. Sedangkan indeks manufaktur AS diperkirakan naik menjadi 53,3 pada Maret 2023 dari 50,1 pada Februari 2023. .
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa The Fed masih memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga acuan meskipun ada potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Phintraco Securities merekomendasikan beberapa saham. Seperti PT Ciputra Group Tbk (CTRA), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Blue Bird Group Tbk (BIRD), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS).
Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan dalam risetnya, level support IHSG berada di 6.744, 6.705, dan 6.667. Sementara itu, level resistance berada di 6.872-6.901, 6.962, dan 7.006.
Support adalah area tertentu dari harga saham yang diyakini sebagai titik terendah pada suatu waktu. Saat menyentuh support, harga biasanya akan kembali naik karena pembelian yang meningkat.
Sedangkan resistance adalah tingkat harga tertentu dari suatu saham yang dianggap sebagai titik tertinggi. Setelah stok mencapai level ini, biasanya akan ada aksi jual yang menghentikan laju kenaikan.
Ivan merekomendasikan pembelian kumulatif untuk beberapa saham. Seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di kisaran harga 2.000-2.050 dengan target harga terdekat di 2.260 dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) di kisaran harga 8.900-9.000 dengan target harga terdekat di 9.500.
Sedangkan untuk aksi beli pada saat pelemahan disarankan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) berada di kisaran harga 4.400-4.500 dengan target harga terdekat di 5.000 dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) di kisaran harga 1.950-2.000 dengan target harga terdekat di 2.200.