Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berakhir di zona merah pada akhir sesi perdagangan pertama hari ini, Selasa (13/6). Terjadi penurunan sebesar 0,18% yang menyeret indeks ke level 6.710.
Volume perdagangan mencapai 12,2 miliar dengan nilai transaksi Rp 5 triliun dan frekuensi 937 juta kali.
Sebanyak 272 saham berada di zona merah, 256 saham berada di zona hijau, dan 207 saham tidak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 9,552 triliun.
Tiga saham yang menghijau dan masuk peringkat paling menguntungkan adalah saham BUMN Karya. Yaitu PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang berhasil meningkat 6,19% menjadi Rp446, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menguat 6% menjadi Rp530, dan PT PP Tbk (PTPP) meningkat 4,27% menjadi Rp610 per saham.
Top gainer adalah saham dengan kenaikan harga tertinggi di antara semua saham di pasar modal dibandingkan dengan harga pembukaannya pada hari bursa.
Berbeda dengan IHSG, mayoritas bursa Asia berada di zona hijau. Nikkei 225 naik 1,87%, Hang Seng naik 0,52%, dan Shanghai Composite naik 0,13%. Sementara itu, Straits Times terkoreksi 0,49%.
Bursa regional Asia cenderung menguat di tengah ekspektasi pasar atas laporan inflasi AS dan pertemuan dua hari Federal Reserve mulai hari ini.
Di sisi lain, pasar bereaksi positif terhadap kebijakan bank sentral China. Dimana secara tidak terduga diputuskan untuk menurunkan suku bunga kebijakan jangka pendek untuk membantu pemulihan ekonomi menjadi 1,9% dari sebelumnya 2%.
Keputusan tersebut merupakan bagian dari upaya bank sentral China untuk menghidupkan kembali ekonominya dalam menghadapi data ekonomi yang mengecewakan.
Sementara dari dalam negeri, penjualan ritel memberikan katalis positif dimana penjualan ritel terus tumbuh di bulan April. Selain itu, Bank Indonesia dalam rilisnya menunjukkan hasil survei Indeks Penjualan Eceran tercatat sebesar 242,9 atau tumbuh 1,5% secara tahunan.
Ini adalah bulan ketiga berturut-turut pertumbuhan penjualan ritel, di tengah kuatnya konsumsi menjelang perayaan Idul Fitri.
Hal ini juga semakin memberikan keyakinan kepada pelaku pasar dan investor bahwa perekonomian Indonesia akan mampu bertahan di tengah ketidakpastian yang terjadi tahun ini.
Pada sesi pertama, sektor saham industri dasar Tanah Air terkoreksi hingga 1,06%. Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 0,25% atau 5 poin menjadi Rp 1.990 per saham.
Selanjutnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 0,78% atau 50 poin menjadi Rp 6.350 per saham dan PT Timah Tbk (TINS) turun 0,51% atau 5 poin menjadi Rp 970 per saham.
Sektor lain yang berada di zona merah adalah sektor kesehatan yang turun 0,03%, infrastruktur 0,13%, non primer 0,74%, real estate 0,97%, transportasi 0,43%, dan energi 0,69%.
Sementara itu, sektor teknologi mampu menguat sebesar 0,27%, serta sektor primer sebesar 0,18%, keuangan sebesar 0,03%, dan industri sebesar 0,01%.
Saham pemenang teratas hari ini:
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) PT PP Tbk (PTPP)
Pecundang teratas hari ini:
PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE) PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)