Dua calon emiten baru yakni PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) yang bergerak di bisnis teknologi dan PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) di sektor energi telah menetapkan harga penawaran umum.
INET akhirnya menetapkan harga penawaran umum perdana atau IPO sebesar Rp 101 per saham. Harga tersebut merupakan batas atas harga penawaran perdana di kisaran Rp 100-101 per saham. Sementara itu, MAHA mematok harga Rp 118 per saham atau berada di ujung bawah kisaran awal Rp 118-128 per saham.
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk
Sinergi Inti Andalan Prima menawarkan 1,5 miliar saham baru atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO saham. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini, INET akan memperoleh dana baru hingga Rp151,5 miliar.
Perseroan pada saat yang sama juga menerbitkan 2,1 miliar waran seri I yang menyertai saham baru tersebut atau 35% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Selanjutnya, waran seri I akan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada saat alokasi penawaran umum.
Rencananya, perseroan akan menggunakan sekitar Rp 90 miliar dari dana IPO untuk melakukan setoran modal ke anak usaha PT Pusat Fiber Indonesia (PFI). Rinciannya, Rp 60 miliar untuk belanja modal pembangunan jaringan kabel serat optik di wilayah Jabodetabek.
Sekitar Rp 30 miliar akan digunakan PFI sebagai modal kerja, namun tidak terbatas untuk membeli bandwidth internet, membayar gaji karyawan, dan menyetorkan uang jaminan sewa fiber optic di wilayah Pulau Jawa.
Selain itu, sekitar Rp 30 miliar akan digunakan PFI sebagai modal kerja, antara lain untuk membeli bandwidth internet, membayar gaji karyawan, dan menyetorkan uang jaminan sewa fiber optic di wilayah Jawa. Dana titipan akan dikembalikan ke PFI secara bertahap setiap tahun sesuai dengan masa sewa 9 tahun. Setelah dana dikembalikan ke PFI, PFI akan menggunakan dana tersebut sebagai tambahan modal kerja.
Penjamin emisi efek dan penjamin emisi adalah PT Shinhan Sekuritas Indonesia. Berikut jadwal IPO dan Waran PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk:
Periode Penawaran Umum: 17 Juli – 20 Juli 2023 Tanggal Penjatahan: 20 Juli 2023 Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I: 21 Juli 2023 Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I: 24 Juli 2023 Tanggal Mulai Pelaksanaan Waran Seri I: Januari 24 Januari 2024 Tanggal Berakhir Pelaksanaan Waran Seri I : 26 Januari 2026 Tanggal Berlaku Waran Seri I : 26 Januari 2026
PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk
Sedangkan Mandiri Herindo Adiperkasa menawarkan 4,16 miliar saham baru atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini perseroan akan memperoleh dana segar sebesar Rp 491,58 miliar.
Masa penawaran umum perusahaan adalah dari 18 hingga 21 Juli 2023 dan tanggal pencatatan adalah 25 Juli 2023.
60% dari dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana akan digunakan untuk membeli armada truk baru dan 40% akan digunakan untuk membeli sekitar 50 unit dolly, serta 100 unit kapal untuk meningkatkan kapasitas produksi dan peremajaan unit.
Manajemen perseroan mengatakan pembelian unit dolly dan kapal akan ditentukan kemudian disesuaikan dengan kebutuhan perseroan. Rencananya akan direalisasikan pada periode Agustus 2023 hingga Desember 2023, sedangkan sisanya akan dilaksanakan secara bertahap pada 2024.
Penjamin emisi dan penjamin emisi adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Berikut jadwal IPO PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA):
Periode Penawaran Umum : 18 – 21 Juli 2023 Tanggal Penjatahan : 21 Juli 2023 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 24 Juli 2023 Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia : 25 Juli 2023