PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi perusahaan pupuk yang terdaftar di Australia, Incitec Pivot Ltd (IPL.AX). Perusahaan pupuk milik negara itu sedang mempersiapkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di BEI.
Untuk mensukseskan rencana ini, Pupuk Kaltim, yang merupakan produsen pupuk urea terbesar di Asia Tenggara, telah bermitra dengan Citi untuk memberikan saran mengenai potensi akuisisi. Demikian menurut dua sumber Reuters yang mengetahui informasi tersebut dikutip Selasa (25/7).
Perusahaan yang berkantor pusat di Victoria memproduksi dan mendistribusikan pupuk dan bahan peledak serta mempekerjakan lebih dari 5.800 orang. Sementara itu, seorang analis mengatakan bisnis pupuk bisa bernilai sekitar US$ 1,2 miliar.
“Diskusi masih berlangsung dan belum ada keputusan akhir mengenai hal ini,” kata sumber tersebut.
Sementara itu, juru bicara Incitec mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan tidak dapat berkomentar di luar pernyataan yang dikeluarkan pada 12 Juli. Incitec mengatakan telah menerima beberapa pendekatan untuk potensi akuisisi bisnis pupuknya.
Pupuk Kaltim dan Citi Online juga menolak berkomentar. Pembahasan ini dilakukan sejalan dengan rencana ekspansi Pupuk Kaltim.
Perusahaan yang berbasis di Kalimantan ini mengumumkan pada bulan Maret bahwa mereka berencana untuk berinvestasi setidaknya US$1 miliar untuk meningkatkan kapasitas dan membangun pabrik soda ash. Incitec menghadapi penentangan investor terhadap rencana menggabungkan bisnis pembuatan bahan peledaknya, Dyno Nobel, melalui daftar terpisah untuk mempercepat pertumbuhan bisnis bahan peledak dan pupuknya.
Bulan lalu, Incitec mengumumkan pengunduran diri CEO dan direktur pelaksana Jeanne Johns. Sementara itu, saham perseroan telah anjlok 21,5% tahun ini. Buruknya kinerja bisnis pupuk di tengah jatuhnya harga komoditas dan cuaca buruk merugikan keuntungan semester pertama Incitec.
Pupuk Kaltim juga dikabarkan berencana melakukan IPO di BEI dengan nilai sekitar US$ 500 juta. Itulah yang dikatakan sumber kepada Reuters pada Januari.
Dalam situs resminya disebutkan bahwa Pupuk Kaltim memiliki 13 pabrik. Di antaranya lima pabrik amoniak berkapasitas 2,74 juta metrik ton per tahun dan lima pabrik urea yang memproduksi 3,43 juta metrik ton per tahun.