Sebanyak 4 pekerja yang sedang membangun pangkalan transceiver atau BTS yang dikelola BAKTI Kominfo di Okbibab, Kabupaten Gunung Bintang, Papua menjadi korban penyanderaan dan penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Jumat (12/5). KKB juga meminta uang tebusan Rp 500 juta.
General Manager Network Operations and Productivity Telkomsel Region Maluku dan Papua, Agus Sugiarto membenarkan bahwa korban penyerangan dan penyanderaan semuanya karyawan PT Inti Bangun Sejahtera dan didampingi tim Diskominfo Gunung Bintang.
“Telkomsel menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kejadian yang menimpa karyawan PT Inti Bangun Sejahtera dan rombongannya,” kata Agus dalam keterangan resmi yang diterima Katadata.co.id, Minggu (14/5).
Agus menambahkan, BTS dan infrastrukturnya berada di lokasi penyerangan dan penyanderaan, kewenangan operasionalnya dikelola oleh BAKTI Kominfo.
Sebagai informasi, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) merupakan perusahaan infrastruktur menara telekomunikasi yang sahamnya 79,88% dimiliki oleh PT Bakti Taruna Sejati, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk 8,50% dan sisanya 11,62% dimiliki publik.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate sebelumnya juga menekankan faktor keamanan sebagai penghambat pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah Papua.
Hal itu disampaikan Jonny menanggapi peristiwa penyanderaan empat petugas yang sedang membangun stasiun pemancar pemancar (BTS) di Gunung Bintang, Papua.
“Tanpa jaminan keamanan yang memadai, akan berdampak buruk bagi personel dan insinyur infrastruktur digital yang sedang berkembang di Papua,” ujar Johnny, Sabtu (13/5).
Menurutnya, isu keamanan merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dan menjadi kendala dalam pembangunan infrastruktur digital di Papua. Selain sulitnya memindahkan logistik, juga keamanan aset BTS, keselamatan dan keamanan member harus dijaga dan dijamin keselamatannya.