liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Kejatuhan Silicon Valley Bank Menguatkan Rupiah

Rupiah ditutup menguat 0,47% menjadi Rp15.377 per dolar AS di pasar spot sore ini. Jatuhnya salah satu bank komersial AS, Silicon Valley Bank (SVB) memberikan sentimen positif karena bank sentral AS, The Fed, berpeluang menurunkan laju kenaikan suku bunga acuannya.

Mengutip Bloomberg, mata uang Asia sore ini menguat. Yen Jepang menguat 1,33%, dolar Singapura 0,2%, dolar Hong Kong 0,01%, baht Thailand 0,41%, ringgit Malaysia 0,56%, yuan China 0,34%, peso Filipina 0,34%, Korea Selatan menang 1,78%, dolar Taiwan 0,74%.

Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penurunan SVB akhir pekan lalu telah mendorong penurunan tajam imbal hasil alias imbal hasil obligasi AS dan indeks dolar AS.

“Kasus penurunan SVB mendorong ekspektasi bahwa The Fed akan kurang agresif dan berpotensi tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan FOMC minggu depan,” kata Lukman dalam catatan sore Senin (13/3).

Pasar telah menghindari risiko selama beberapa minggu terakhir di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Fed akan kembali menaikkan suku bunga secara agresif karena data pekerjaan yang kuat dan inflasi yang terus-menerus tinggi. Namun, sentimen pasar berubah menjadi risk-on alias kembali ke pasar aset berisiko setelah muncul kabar bahwa pemerintah AS akan menjamin dana klien di SVB.

Sebuah bank asal Amerika Serikat, Silicon Valley Bank bangkrut dan diambil alih oleh regulator pada Jumat (11/3). Ini merupakan kegagalan bank terbesar di AS sejak krisis finansial 2008. Jatuhnya SVB tak lepas dari momentum kenaikan suku bunga The Fed yang terus meningkat sejak tahun lalu.

Pembuat kebijakan Fed sendiri dijadwalkan bertemu pada 22 Maret 2023. Sebelum SVB secara resmi dinyatakan bangkrut, mayoritas pasar memperkirakan suku bunga Fed naik antara 25-50 basis poin. Tapi berita runtuhnya SVB memicu ekspektasi pasar akan pembalikan, dengan Fed tidak mungkin menaikkan suku bunga.

Berdasarkan Alat FedWatch CME Group, kemungkinan Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan berikutnya adalah 34%, naik dari kemungkinan nol minggu lalu. Sebaliknya, probabilitas kenaikan 50 basis poin turun tajam menjadi nol, dari 40,2% minggu lalu.