liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Logo

Saham perbankan yang lebih besar akan terus menjadi daya tarik utama. Khususnya di pasar modal, sektor ini menjadi salah satu favorit investor.

Hal ini sama sekali tidak mengherankan karena emiten di sektor perbankan, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). . ) memiliki penilaian yang menarik. Sedemikian rupa sehingga banyak investor yang ingin mengoleksi saham emiten bank ternama ini.

Tahun ini, empat bank besar telah menunjukkan kinerja saham yang sangat baik sejalan dengan keuntungan dan dividen yang besar. BBCA misalnya, tahun lalu harga sahamnya naik 2.100 poin atau 29,9% menjadi Rp 9.125 per saham, BBRI naik 1.380 poin atau 33,9% menjadi Rp 5.450 per saham.

Begitu juga dengan BBNI yang naik 1.650 poin atau 22,7% menjadi Rp 8.925 per saham dan BMRI melonjak 1.762 poin atau 48,4% menjadi Rp 5.400 per saham.

Bahkan saham bank besar tahun ini kerap diincar investor asing. Misalnya, BBCA terbesar kedua dengan nilai transaksi beli asing Rp 3,7 triliun, disusul BBRI di urutan ketiga Rp 3,5 triliun. Kemudian BBNI di urutan keempat dengan nilai transaksi Rp 2,4 triliun dan BMRI di urutan keenam dengan Rp 1,8 triliun.

Research Associate Director Pilarmas Investindo Maximilianus Nicodemus mengatakan ada beberapa faktor yang membuat kinerja perbankan Tanah Air tetap baik.

Misalnya Sstabilitas pemulihan ekonomi, peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan aktivitas transaksi, pengurangan biaya alokasi, menjaga daya beli dan konsumsi, serta segmen pelanggan,” katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (14/7).

Pemulihan ekonomi nasional, menurut Nico sapaan akrabnya, tentu mendorong pertumbuhan kredit. Sejauh ini, bank-bank besar masih menjadi kontributor utama pertumbuhan kredit. Namun yang cukup menggembirakan adalah likuiditas perbankan di Indonesia masih terjaga dengan baik.

Sedangkan pada tahun 2023, pertumbuhan laba emiten di sektor perbankan akan kembali ke level normal sebesar 17% dari tahun sebelumnya. Penyebab situasi ini adalah penurunan biaya kredit, pertumbuhan kredit yang sehat, dan peningkatan margin bunga bersih.

Hal tersebut diyakini dapat terjadi apalagi di tengah meningkatnya ancaman krisis perbankan global menyusul ambruknya beberapa bank besar di Amerika Serikat dan Eropa, kinerja perbankan domestik masih tetap optimal. Hal ini tercermin dari terus tumbuhnya fungsi intermediasi perbankan dan berbagai indikator lainnya yang menunjukkan bahwa sektor perbankan berada dalam kondisi yang sehat.

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga kuartal I 2023, pinjaman perbankan mencapai Rp6.446 triliun, naik 9,93% secara tahunan. Pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi yang meningkat 11,4% secara tahunan. Untuk kredit modal kerja dan konsumsi masing-masing meningkat sebesar 9,5% dan 9,2% secara tahunan.

Risiko kredit juga melanjutkan tren penurunan dengan rasio kredit bermasalah (NPL) Maret 2023 sebesar 0,7%.

Pada saat yang sama, penggalangan dana pihak ketiga juga berkembang. Pada triwulan pertama tahun ini, simpanan mencapai Rp 8.005 triliun atau meningkat 7% secara tahunan. Likuiditas perbankan pada Maret 2023 juga berada pada level yang memadai tercermin dari rasio alat likuid sebesar 128,9%, lebih tinggi dari ambang batas ketentuan sebesar 50%. Permodalan perbankan masih berada pada level yang kuat dengan rasio kecukupan modal sebesar 24,7%.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan industri perbankan dalam negeri dalam kondisi sehat. Fungsi intermediasi juga berjalan optimal yang ditunjukkan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan DPK.

Hingga akhir tahun ini, lanjut Dian, pertumbuhan kredit perbankan diperkirakan 10%-12%. Hal ini sejalan dengan rencana bisnis perbankan yang disampaikan kepada OJK. Pertumbuhan ini didukung oleh likuiditas yang melimpah dan permintaan kredit yang tinggi sejalan dengan pemulihan ekonomi.