Morgan Stanley melakukan pembenahan komposisi Indeks MSCI Indonesia pada Februari 2023. Ada tiga emiten yang menjadi pendatang baru di indeks MSCI Indonesia, yakni PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT MAP Active Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Temas Tbk ( TMAS).
Sedangkan dua emiten bank digital, PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), keluar dari indeks MSCI Indonesia. Perubahan anggota indeks terbaru ini akan berlaku mulai 1 Maret 2023.
Pantulan saham Bank Jago dari indeks MSCI membuat sahamnya jatuh ke batas bawah pada perdagangan Jumat ini (10/2). Saham ARTO, terkoreksi 6,97% ke level Rp 3.070 per saham. Bahkan, di awal tahun 2022, saham ARTO sempat mencapai level tertingginya di kisaran Rp 19.000. Kini kapitalisasi pasarnya berkurang menjadi Rp 42,54 triliun.
Penerbit teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yang sebelumnya diproyeksikan menjadi kandidat kuat penghuni baru indeks MSCI Indonesia, gagal menjadi konstituen.
Menurut proyeksi Trimegah Sekuritas, GOTO memiliki probabilitas tertinggi untuk dimasukkan ke dalam Indeks MSCI Indonesia karena FFMC-nya yang tinggi sebesar $5,3 miliar dan likuiditas sebesar $31,3 juta/hari ADTV 1 tahun per 6 Februari 2022.
Namun, perlu diingat bahwa menurut MSCI, setiap saham yang tunduk pada periode lock-up dianggap sebagai non-free float selama periode lock-up. Periode penutupan GOTO berakhir pada 30 November 2022.
“Kami pikir GOTO dapat dimasukkan dalam revisi indeks Mei 2023, atau November 2023. Kami tahu bahwa MSCI mempertimbangkan ATVR (rasio nilai perdagangan tahunan) yang konsisten, yang melihat likuiditas saham selama empat kuartal berturut-turut,” tulis analis Trimegah, Willinoy Sitorus. dalam publikasi penelitian.
Sementara itu, rebound saham ARTO dari lini MSCI Indonesia juga sudah diprediksi oleh Trimegah. Ini karena kapitalisasi pasar ARTO untuk saham yang didistribusikan secara publik (free float) ($858 juta) telah jatuh di bawah persyaratan free float minimum sebesar $0,9 miliar, meskipun likuiditasnya tinggi (ADTV 1Y >$3 juta/hari).
“Akibatnya, kami berharap ARTO akan menjadi salah satu potensi penghapusan dalam tinjauan indeks triwulanan Februari 2023 atau tinjauan indeks semi-tahunan Mei 2023,” tulis Willinoy.