Induk industri pertambangan, Mining Industry Indonesia atau MIND ID siap mendukung rencana Kementerian BUMN melepas saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Total pembuangan mencapai 11%.
Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan MIND ID, Niko Chandra mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi secara intensif dengan pemerintah untuk mendapatkan arahan lebih lanjut terkait aksi korporasi ini.
“MIND ID akan berkoordinasi secara intensif dengan Kementerian BUMN, Kementerian ESDM dan kementerian terkait lainnya untuk arahan lebih lanjut,” kata Niko kepada Katadata.co.id, Jumat (6/1).
MIND ID juga masih menunggu proses resmi dari PTVI untuk penawaran saham sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Diketahui, Holding Industri Pertambangan Indonesia alias MIND ID sebelumnya telah mengakuisisi 20% saham Vale Indonesia. Nilai transaksi akuisisi yang dilakukan pada Juni 2020 mencapai US$290 juta.
Sementara itu, Vale Indonesia menegaskan siap melepas 11% sahamnya sebagai kelanjutan dari komitmen perpanjangan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Kontrak izin kerja Vale Indonesia akan berakhir pada 27 Desember 2025. Sebagai bagian dari perpanjangan izin menjadi IUPK, Vale Indonesia diwajibkan mendivestasikan 51% sahamnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Vale menarik karena merupakan salah satu perusahaan yang akan memproduksi nikel. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara penghasil nikel terbesar.
Model pelepasan ini akan meniru langkah yang sama yang dilakukan PT Freeport pada 2018. Erick mengatakan pemerintah dan perusahaan akan diuntungkan dari tindakan ini.
“Kami dan Freeport ingin menjadi ekosistem dengan membangun smelting misalnya. Bahkan kami juga sedang menjajal penambangan 5G di Freeport, yang pertama di Asia Tenggara,” ujar Erick.