liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Logo

PT Mutuagung Lestari Tbk atau MUTU International (MUTU) mengambil peluang dalam perdagangan karbon di Indonesia yang rencananya akan diluncurkan September mendatang. Dalam hal ini, perusahaan akan berperan dalam pengujian, inspeksi dan sertifikasi (testing, inspection and certification) atau layanan TIC seperti kegiatan utama MUTU.

Direktur Utama MUTU Internasional Arifin Lambaga mengungkapkan, layanan pengujian, inspeksi dan sertifikasi atau TIC secara global pada 2027 diperkirakan mencapai US$ 270 miliar atau Rp 4.000 triliun. Ia mengatakan, saat ini nilai pasar industri TIC di Indonesia masih Rp 20 triliun. Karena itu, dia optimistis industri TIC akan terus berkembang.

“Selanjutnya ada kebijakan industri hilir, pengembangan ekonomi hijau, digitalisasi, pengembangan ekonomi syariah, peningkatan jumlah perdagangan dan juga peningkatan kesadaran konsumen akan pentingnya sertifikasi,” kata Arifin kepada wartawan dalam konferensi pers MUTU, Kamis (13/10). /7) ) di Jakarta.

Ia mengatakan diantara sektor unggulan yang menjadi kekuatan MUTU adalah sumber daya alam dan ekonomi hijau seperti kelapa sawit, kayu, pangan dan lain-lain dengan memberikan sentuhan pengujian, inspeksi dan sertifikasi.

Arifin mengatakan, MUTU juga akan fokus pada bursa karbon Indonesia yang akan diluncurkan September mendatang. Hal ini sejalan dengan tren global yang berfokus pada perdagangan karbon.

Pada kesempatan yang sama, Direktur MUTU Internasional Irham Budiman mengatakan peluang besar perusahaan untuk memanfaatkan perkembangan pasar karbon karena potensinya sangat besar. Nilai perdagangan karbon ke depan diperkirakan mencapai Rp 8.400 triliun.

“Ke depannya, sektor ini akan terus dikembangkan oleh MUTU termasuk memberikan skema untuk masuk ke dalam ekosistemnya,” ujarnya. Karena saat ini tren ekonomi hijau tidak hanya terbatas pada gas rumah kaca (GRK), tetapi juga berkembang menjadi ekonomi sirkular seperti air dan jejak plastik.

Irham mengatakan, ada kecenderungan verifikasi dan validasi gas rumah kaca, kemudian ada pajak karbon, dan yang terbaru adalah perdagangan karbon. Diakuinya, MUTU sudah masuk ke sektor ini sejak 2015.

“Kami sudah memiliki pengalaman yang cukup panjang terkait karbon. Bahkan, MUTU telah memfasilitasi skema yang dibutuhkan oleh negara-negara di Eropa, dan telah menerbitkan ratusan sertifikat dengan skema International Sustainable Carbon Certification (ISCC),” ujarnya.

Sementara itu, perseroan berencana melakukan initial public offering (IPO). Melalui mekanisme IPO, MUTU menerbitkan 942,85 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.