Dewan Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan nilai penghimpunan dana melalui pasar modal per 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp54,24 triliun. Sedangkan jumlah emiten baru yang berpartisipasi di bursa sebanyak 24 emiten.
“Dalam perencanaan masih ada 107 rencana penawaran umum dengan nilai Rp 123,83 triliun,” kata Kepala Eksekutif Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Pertukaran Karbon OJK Inarno Djajadi, dalam pemaparan hasil Rapat Dewan Komisioner (RDKB) Bulanan. . ), Senin (4/3).
Inarno menjelaskan, di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 31 Maret 2023 melemah 0,55% secara bulanan di tengah investor nonresiden yang mencatatkan aliran modal masuk sebesar Rp4,12 triliun. Sementara sejak awal tahun, IHSG sudah turun 0,66% namun masih mencatatkan aliran masuk modal asing sebesar Rp6,62 triliun.
Sedangkan di pasar obligasi, indeks ICBI menguat 0,96% secara bulanan atau 2,44% secara tahunan ke level 353,19. Untuk pasar obligasi korporasi, arus keluar investor nonresiden tercatat sebesar Rp384,04 miliar secara bulanan dan Rp292,02 miliar secara tahunan.
“Di pasar SBN per 30 Maret 2023, nonresiden baik bulanan maupun sejak awal tahun memiliki inflow sebesar Rp11,98 triliun dan Rp54,11 triliun,” kata Inarno.
“Rata-rata yield SBN untuk semua tenor secara bulanan turun 4,34 basis poin dan sejak awal tahun turun 13,92 basis poin.”
Selanjutnya, dari sisi Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana per 30 Maret 2023 tercatat sebesar Rp502,8 triliun, turun 0,64% secara bulanan, dengan investor Reksa Dana membukukan net redemption sebesar Rp. 4,44 triliun. Sejak awal tahun, NAB reksa dana telah terkontraksi 0,41% dan membukukan net redemption sebesar Rp2,86 triliun.
Selanjutnya, tren pertumbuhan jumlah investor juga berlanjut dengan jumlah investor pasar
modal mencapai 10,76 juta investor per 30 Maret 2023.