Perusahaan konstruksi milik negara, PT PP Tbk (PTPP), telah mencatatkan kontrak baru untuk proyek di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) senilai Rp 3,75 triliun hingga Mei 2023.
Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan, kontrak baru tersebut terdiri dari 7 proyek yang dikerjakan perseroan, yakni penyiapan kawasan inti pemerintah pusat (KIPP) tahap 1, penyiapan kawasan inti pemerintah pusat tahap 2, sisi barat Jalan Paksi Nasional, tol Ruas IKN 3B (Kariangau-Sp Tempadung).
“Selanjutnya gedung Istana Negara, kantor kepresidenan, dan gedung Seknas RI,” kata Bakhtiyar, dalam penjelasannya melalui laman keterbukaan informasi BEI, Selasa (13/6).
Bakhtiyar menambahkan, progres KIPP tahap pertama sudah mencapai 100% Mei lalu. Sedangkan pekerjaan KIPP level II sudah mencapai 52,14%. Pekerjaan KIPP tahap kedua ditargetkan selesai pada November tahun ini.
Selanjutnya, untuk pembangunan gedung istana negara mencapai 12,83%, kantor kepresidenan 12,52%, dan gedung Kementerian SKK 6,99%.
Sedangkan skema pembayaran proyek IKN yang digarap PTPP menggunakan skema pembayaran bertahap setiap bulan atau sesuai ketentuan kontrak.
Terhitung periode Januari hingga Maret 2023, penerbit dengan kode nama PTPP itu mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 1,86% menjadi Rp4,36 triliun. Sedangkan laba bersih meningkat 21,45% menjadi Rp 34,22 miliar.
Total aset perseroan mencapai Rp 58,69 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari ekuitas senilai Rp11,16 triliun dan kewajiban Rp43,81 triliun. Sedangkan arus kas minus Rp 1,16 triliun. Selasa ini, harga saham PTPP naik 5,13% menjadi Rp 615 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 3,81 triliun.