Wall Street ditutup menguat pada Kamis (13/7) waktu setempat. Nasdaq naik lebih dari 1% untuk hari kedua berturut-turut. Padahal, S&P dan Nasdaq mencatatkan level tertingginya sejak April 2022. Salah satu faktor kenaikan itu karena data menunjukkan kenaikan inflasi tahunan yang sangat kecil di Amerika Serikat (AS).
Data tersebut memberikan lebih banyak bukti bahwa tekanan inflasi mereda. Laporan CPI hari Rabu menunjukkan harga konsumen AS membukukan kenaikan tahunan terkecil mereka dalam lebih dari dua tahun.
Laporan tersebut mendukung pandangan bahwa Federal Reserve akan berhenti menaikkan suku bunga setelah kenaikan 25 basis poin yang diharapkan akhir bulan ini.
“Inflasi terus menuju ke arah yang benar bahkan saat kita melihat data pasar tenaga kerja dan konsumen yang lebih baik secara keseluruhan. Itu pertanda baik,” kata Mona Mahajan, ahli strategi investasi senior di Edward Jones. .
Dalam 12 bulan hingga Juni, indeks harga produsen naik 0,1%. Ini adalah kenaikan tahun-ke-tahun terkecil sejak Agustus 2020 dan mengikuti kenaikan 0,9% di bulan Mei.
Dow Jones Industrial Average naik 47,7 poin atau 0,14% menjadi 34.395. Selanjutnya, S&P 500 naik 37,9 poin atau 0,85% menjadi 4.510. Dan Nasdaq Composite bertambah 219,6 poin atau 1,6% menjadi 14.138.
Saham perusahaan chip Amerika juga naik. Saat Nvidia melonjak ke sesi tertinggi dan indeks semikonduktor Philadelphia naik 2%. Peningkatan ini disebabkan oleh laporan terpisah yang menunjukkan klaim pengangguran mingguan secara tak terduga turun minggu lalu, mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat.
Fokus juga beralih ke musim pendapatan AS kuartal kedua yang dimulai minggu ini. Saham JPMorgan Chase berakhir 0,5% menjelang hasil kuartalannya sebelum bel pembukaan hari Jumat.