liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Saham-saham Ini Diyakini Tahan Banting Hadapi Resesi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan koreksi sebesar 0,27% ke level 6.612 pada penutupan sesi I perdagangan akhir pekan, Jumat (13/1).

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi hari ini mencapai Rp 5,67 triliun dengan volume 12,8 miliar dan frekuensi 708.140 juta kali.

Tercatat 293 saham terkoreksi, 227 saham zona hijau dan 177 saham tidak bergerak. Sedangkan nilai kapitalisasi pasar IHSG mencapai 9,176 triliun.

Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menjelaskan bahwa pada akhir pekan sentimen eksternal dan internal mempengaruhi pergerakan IHSG.

Bursa eksternal regional dan Asia bergerak lebih tinggi karena pelaku pasar bereaksi terhadap rilis data inflasi AS yang lebih lambat dan surplus perdagangan dan kebijakan likuiditas bank sentral China.

Inflasi AS pada bulan Desember melambat YoY, turun dari 7,1% sebelumnya menjadi 6,5%. Data tersebut tentunya akan menjadi pertimbangan The Fed terkait suku bunga acuannya.

Sementara itu, neraca perdagangan China mencatat surplus US$78 miliar pada Desember 2022 atau meningkat dari November 2022 yang mengalami surplus US$69,8 miliar.

Sedangkan secara internal, pada triwulan IV 2022, kinerja industri manufaktur mengalami perlambatan. Hal ini sejalan dengan volume produksi dan pemesanan bahan baku, serta melengkapi persediaan yang baik.

Jika dilihat dari pergerakan Bursa Efek Indonesia, mayoritas sektor saham berada di zona merah. Dipimpin oleh sektor industri yang turun sebesar 0,99%. Seperti PT Astra International Tbk (ASII) yang turun 0,47% atau 25 poin menjadi Rp 5.325 per saham.

Selanjutnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 3,11% atau 775 poin menjadi Rp 24.175 per saham. Terakhir, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 0,74% atau 2 poin menjadi Rp 268 per saham.

Sektor-sektor saham lainnya yang terkoreksi, seperti sektor keuangan turun 0,67%, sektor non primer turun 0,54%, sektor primer turun 0,45%, sektor energi dasar turun 0,32%, dan sektor real estate turun 0,03%.

Mayoritas bursa Asia berada di zona hijau. Hang Seng naik 0,03%, Shanghai Composite naik 0,44%, dan Straits Times naik 0,46%. Sedangkan Nikkei 225 berada di zona merah dengan penurunan sebesar 1,31%.