liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
Riset: Perusahaan di Indonesia Akan Fokus Profit, Beralih dari Inovasi

Perusahaan di Indonesia diprediksi akan fokus mengejar keuntungan tahun ini. Sebanyak 80% perusahaan akan mengalihkan upaya inovasinya dari kreativitas menjadi ‘ketahanan’ atau resistensi di tengah kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu.

Hal ini berdasarkan laporan Studi Prioritas Forrester Asia Tenggara dan Jepang 2022. Wakil Presiden Direktur Riset Senior Forrester Frederic Giron mengatakan eksekutif teknologi akan beralih ke inovasi pragmatis yang berfokus pada peningkatan ketahanan operasi perusahaan.

“Perusahaan membutuhkan teknologi untuk memahami, berlatih untuk merespon, dan keterampilan bisnis yang adaptif untuk menemukan peluang,” ujarnya dalam acara Prediksi Teknologi Indonesia 2023 di Pullman Thamrin Jakarta, Selasa (7/3).

Kebijakan resiliensi yang ditempuh perseroan disebut sebagai respons terhadap situasi yang akan terjadi pada 2022. Beberapa kondisi yang dimaksud adalah dampak dari masalah pasokan, kekurangan staf, dan kenaikan biaya yang mengejutkan banyak perusahaan.

“Sehingga ketahanan bisnis menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan.” kata Giron.

Berdasarkan laporan Forrester Southeast Asia And Japan Priorities Survey 2022, perusahaan berbagi tujuan bisnis untuk tahun depan atau 2023, antara lain:

47% Meningkatkan pendapatan44% Meningkatkan produk dan/atau layanan 39% Meningkatkan ketahanan operasional (bisnis)37% Meningkatkan kemampuan untuk berinovasi36% Mempercepat respons terhadap perubahan bisnis dan pasar35% Meningkatkan pengalaman pelanggan35% Mengurangi risiko perusahaan34% Mempercepat perpindahan ke bisnis digital30% Meningkatkan lingkungan keberlanjutan sebesar 27% Mengurangi biaya

Frederic mengatakan pertumbuhan belanja teknologi di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2023 diperkirakan sebesar 6,5%, turun dari perkiraan tahun 2022 sebesar 7,2%. Namun pertumbuhan belanja teknologi Indonesia pada 2023 diprediksi mencapai lebih dari 9%.

Frederic memaparkan tujuh pilar ketahanan bisnis, yaitu:

Analisis dampak bisnis dan perencanaan kontinuitas Manajemen risiko sistemik Otomasi TI yang andal Pengalaman karyawan dan perencanaan kontinjensi tenaga kerja Manajemen risiko rantai pasokan Manajemen krisis dan insiden

Perusahaan juga dilaporkan berfokus pada peningkatan kelestarian lingkungan karena perubahan iklim dianggap mendominasi risiko global dalam beberapa dekade mendatang.

Berdasarkan WEF Global Risk Report 2023, dampak risiko global akibat perubahan iklim yang akan dirasakan dalam dua tahun ke depan adalah:

Krisis biaya hidup Bencana alam dan cuaca ekstrim Konfrontasi geoekonomi Kegagalan untuk memitigasi perubahan iklim Erosi kohesi dan polarisasi komunitas Kerusakan lingkungan skala besar Runtuhnya adaptasi perubahan iklim Kejahatan dunia maya dan penyakit dunia maya yang meluas Krisis sumber daya alam Migrasi paksa skala besar

Dampak risiko global akibat perubahan iklim yang akan dirasakan dalam 10 tahun mendatang adalah:

Kegagalan mitigasi perubahan iklim Kegagalan beradaptasi dengan perubahan iklim Bencana alam dan cuaca ekstrem Hilangnya keanekaragaman hayati dan kerusakan ekosistem Migrasi paksa berskala besar Krisis sumber daya alam Erosi kohesi dan polarisasi komunitas Kejahatan dunia maya dan penyakit dunia maya yang meluas Konfrontasi geoekonomi Kerusakan lingkungan berskala besar