Saham PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk dikabarkan telah dibeli oleh perusahaan makanan asal Amerika Serikat (AS) yang masuk dalam daftar The Fortune 500.
Emiten berkode GOOD itu menyebut perseroan telah menjual sahamnya kepada Hormel Foods International Corporation (HFIC) sebanyak 10,76 miliar saham atau 29,185% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Pemegang saham yang menjual sahamnya adalah mitra keuangan dan investor perseroan, Pelican Company Limited atau Pelican, yang telah berinvestasi sejak 2018. Dengan demikian, HFIC resmi menjadi pemegang saham baru perseroan.
HFIC sendiri merupakan anak perusahaan dari Hormel Foods Corporation, sebuah perusahaan makanan bermerek global yang masuk dalam grup The Fortune 500 dan tercatat di New York Stock Exchange.
Transaksi ini akan memperluas kemitraan perusahaan dan memperkuat hubungan perusahaan dengan Hormel Foods Corporation setelah pembentukan perusahaan patungan PT Hormel Garudafood Jaya.
Kemudian untuk bisnis berbasis non-daging di Indonesia pada tahun 2019 dengan Hormel Foods Asia Pacific Pte. Ltd., anak perusahaan lain yang sepenuhnya dimiliki oleh Hormel Foods Corporation.
“Hormel Foods memiliki sejarah perusahaan lebih dari 130 tahun, sehingga banyak hal yang dapat kita pelajari darinya. Serta menemukan kesamaan dari segi budaya perusahaan dan nilai-nilai yang penting untuk kemitraan jangka panjang,” ujar Hardianto Atmadja, Direktur Utama BUMN dalam keterangan resminya, Jumat (16/12).
Hardianto mengatakan ada sejumlah sinergi potensial dan peluang pertumbuhan yang telah diidentifikasi yang menggabungkan keahlian Hormel Foods dengan pengetahuan pasar lokal perusahaan.
Sementara itu, laba bersih GOOD yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 53,92% menjadi Rp278,3 miliar pada kuartal III 2022 dibandingkan Rp278,3 miliar sebelumnya. Sementara itu, Garudafood membukukan penjualan Rp 7,82 triliun atau 22,95% hingga kuartal III 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 6,36 triliun.
Sebagai informasi, The Fortune 500 merupakan daftar 500 perusahaan terbesar di Amerika Serikat berdasarkan total pendapatan dalam satu tahun fiskal. Perusahaan yang masuk dalam daftar ini meliputi perusahaan publik (publik) dan perusahaan swasta (swasta) yang informasi pendapatannya dipublikasikan.
Selain Fortune 500, ada juga Fortune Global 500 yang mencantumkan perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia. Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk dalam daftar ini.