PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk atau Sinergy Networks baru saja mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (24/7). Setelah itu, perusahaan dengan kode emiten INET itu berencana menghabiskan dana hingga Rp 100 miliar untuk pembangunan infrastruktur. Sehingga perusahaan menargetkan untuk mencapai pertumbuhan laba hingga 30% pada akhir tahun 2023.
Direktur Utama PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk Muhammad Arif menjelaskan, pembangunan infrastruktur akan difokuskan di Pulau Jawa dan DKI Jakarta.
Sinergy Networks menawarkan 1,5 miliar saham baru atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO saham. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini, INET akan memperoleh dana baru hingga Rp151,5 miliar.
“Jadi memang kami berencana menggunakan dana IPO untuk meningkatkan point of presence (PoP) di Pulau Jawa yang tahun ini kami proyeksikan sekitar 52 PoP. Juga kabel dari Jakarta ke Surabaya,” kata Arif kepada wartawan di gedung BEI, Senin (24/7).
Sebagai informasi, PoP adalah lokasi fisik dimana penyedia layanan telekomunikasi atau penyedia layanan internet memiliki peralatan dan infrastruktur jaringan untuk menawarkan layanannya kepada pelanggan. Ini adalah lokasi di mana jaringan penyedia terhubung ke jaringan lain atau internet.
PoP biasanya mencakup peralatan jaringan seperti router, sakelar, dan server, serta perangkat penyimpanan dan infrastruktur lain yang diperlukan untuk menghubungkan pelanggan ke jaringan penyedia.
Setelah menyelesaikan pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa, perseroan juga menargetkan pembangunan di Pulau Sumatera.
“Sekarang kita fokus ke Jawa dulu, kita selesaikan dulu. Ke depan kami ingin menyasar Sumatera. Pertimbangannya karena populasinya besar dan pasarnya lebih besar,” kata Arif.
Selain itu, Sinergy Networks juga membidik kolaborasi baru dengan pusat data. Oleh karena itu, INET bertujuan untuk meningkatkan pendapatan hingga 20% dan laba hingga 30% pada akhir tahun 2023.
“Kami melakukan banyak pendekatan untuk masuk ke data center yang lebih beragam. Karena data center merupakan bisnis yang berkembang sangat pesat. Kami juga fokus menyiapkan infrastruktur untuk masuk ke data center yang sedang dibangun,” kata Arif.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, INET mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 42,83% menjadi Rp 6,50 miliar pada kuartal I 2023 dari Rp 4,55 miliar pada kuartal I 2022.
Beban pokok juga meningkat 44,50% pada triwulan I 2023 menjadi Rp 4,71 miliar. Kemudian laba bersih periode berjalan tercatat Rp 515,06 juta, naik 28,29% dari kuartal I 2022 yang tercatat Rp 401,46 juta.
Sedangkan aset INET per Maret 2023 tercatat Rp 71,99 miliar dengan liabilitas Rp 6,27 miliar dan ekuitas Rp 65,71 miliar.