Bursa saham Wall Street, Amerika Serikat (AS), bergerak menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (27/2) seiring dengan masih lesunya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) dan ekspektasi pelaku pasar yang The Fed akan mulai meninggalkan suku bunga tinggi.
Kemarin, Dow Jones Industrial Average naik 72,17 poin, atau 0,22%, menjadi 32.889,09, S&P 500 menambahkan 12,2 poin, atau 0,31%, menjadi 3.982,24 dan Nasdaq Composite menambahkan 72,04 poin, atau 6,613% menjadi 0,618%. Ketiga indeks saham utama naik lebih dari 1% tak lama setelah bel pembukaan.
Namun, pekan lalu, Dow Industrials turun dengan persentase mingguan terbesar sejak September, dan S&P 500 serta Nasdaq masing-masing mengalami penurunan persentase mingguan terbesar sejak Desember karena data ekonomi dan komentar dari pejabat Federal Reserve AS meningkatkan ekspektasi bank sentral akan lebih agresif.
Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group di Omaha, Nebraska, mengatakan di tengah minggu terburuk tahun ini, penurunan tiga minggu pertama untuk S&P sejak Desember, kenaikan Wall Street awal pekan ini merupakan perubahan yang disambut baik.
“Para pelaku pasar sedang mencoba untuk menghitung dengan tepat berapa lama The Fed akan menjauh dari suku bunga tinggi, dan kenaikan 50 basis poin benar-benar ada di meja pada pertemuan berikutnya,” kata Ryan Detrick, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/10). 2). 2).
“Ini menyebabkan banyak ketidakpastian, dan kami telah melihat bahwa ketika ada ketidakpastian, akan ada penjualan dan volatilitas.”
Ekonom di bank yang berbasis di Inggris, Barclays dan NatWest, percaya bahwa Fed dapat meningkatkan laju kenaikan suku bunga pada bulan Maret hingga setengah poin.
Morgan Stanley mengatakan pihaknya melihat tidak ada lagi pemotongan oleh Fed tahun ini dan memperkirakan suku bunga akan melambat sebesar 25 basis poin ketika bank sentral mulai memangkas suku bunga.
Dana Fed berjangka menunjukkan para pedagang mengharapkan kenaikan suku bunga 25 basis poin ketiga tahun ini dan melihat suku bunga memuncak pada 5,4% pada bulan September.
Gubernur Fed Philip Jefferson mengatakan dia tidak memiliki ilusi bahwa inflasi akan kembali ke target dengan cepat dan berkomitmen untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ketat selama diperlukan.
Data menunjukkan pesanan baru untuk barang modal utama buatan AS naik lebih dari yang diperkirakan pada Januari sementara pengiriman barang inti naik, menunjukkan bahwa pengeluaran bisnis untuk peralatan meningkat.