liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
UMKM Kerajinan Gunakan LinkUMKM BRI Sebagai Sarana Promosi

Berawal dari kegemarannya menjahit, Sundari (38) kini sukses membuka usaha di bidang kerajinan bahkan mendapat Silver Play Button dari YouTube. Hobinya itu, tak disangka menghasilkan uang dan membuat nama bisnisnya semakin dikenal di Indonesia Timur.

Sundari terjun ke bisnis kerajinan ini sejak tahun 2015 dengan nama Zigmarie Homeset. Namun seiring berjalannya waktu, bisnisnya semakin berkembang dan berkembang hingga Sundari mengubah nama brand menjadi Zigmarie Homeset and Fashion.

Berkat ketangkasannya, salah satu pembimbing LinkUMKM mampu mengubah sobekan kain perca yang tidak lagi digunakan sebagai hiasan kebutuhan rumah dan pakaian dengan tampilan yang artistik dan kekinian.

“Untuk kerajinan, dia sering menggunakan bahan tambal sulam. Limbah tambalan adalah sisa kain yang tidak terpakai dari potongan pakaian, seprai, dll. Alasan memilih bidang ini karena lebih menarik, kain perca juga jarang dijual di e-commerce. Kalau saya jual di pasar atau pekan raya, banyak yang suka.” kata Sundar.

Saat memulai usaha menjahit berbagai jenis dekorasi rumah, ia berpikir untuk mulai berbagi ilmu menjahit sedikit demi sedikit melalui akun YouTube miliknya. Melalui konten video di channel YouTube Zigmarie Tutorial Homeset, Sundari membuat konten edukasi tentang cara menjahit produk yang dijualnya.

Hingga saat ini, channel YouTube Sundari memiliki 125.000 subscriber dan berhasil menarik banyak penonton dengan salah satu view tertinggi 804.000 orang pada konten bertajuk “2 Layer Mask dari Perca Gampang Banget”.

Dari konten edukasi melalui platform YouTube, Sundari berhasil meraup hingga Rp43 juta dalam sebulan dan juga mendapatkan penghargaan dari YouTube berupa penghargaan Silver Play Button.

Namun sayangnya, saat Sundari memiliki channel Youtube ini, ia mulai kehilangan pelanggannya. Pasalnya, banyak pelanggan yang mulai beralih menjahit sendiri setelah melihat konten edukasi Sundari.

“Akibatnya, penghasilan saya hanya dari YouTube saat itu. Kemudian tahun 2019 saya mulai mencari inovasi baru dari bahan tambal dan sampai sekarang saya berbagi ilmu melalui workshop dan kursus menjahit,” jelasnya.

Menurutnya, mengadakan workshop dan kursus bisa menjadi alternatif di mana ia tetap bisa berbagi ilmu tanpa khawatir kehilangan pelanggan.

Saat ini, kain perca menjadi salah satu icon unggulan di setiap produk Homeset dan Fashion Zigmarie. Bahkan, kain perca sendiri dipilih karena dinilai memiliki nilai jual yang tinggi.

“Ternyata peminat kain perca banyak, saya juga sering beralih jualan ilmu lewat workshop atau kelas menjahit di hari minggu. Untuk edukasi, buatlah sesuatu, terutama kerajinan tangan dari bahan kain perca,” jelas Sundari.

Nampaknya tambalan bisa menjadi nilai tambah mengingat model atau bentuknya yang beragam dan terbatas. Lebih lanjut, kemampuan Sundari memadukan berbagai warna dan motif untuk menghasilkan tema dan nuansa yang berbeda dari jenis produk kerajinan lainnya.

Sejak dibuka kelas workshop dan kursus, Sundari telah memiliki 24 peserta workshop dan 20 peserta kursus menjahit. Sundari terus mencoba menjalankan misi memanfaatkan sisa-sisa kain perca untuk membantu mengurai sisa-sisa kain yang tidak terpakai, dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai seni di kelas-kelas yang dibukanya.

Gunakan Platform LinkUMKM sebagai Alat Promosi

Meski hingga kini Sundari masih berbisnis, ia selalu suka bereksperimen dan mencoba hal-hal baru. Salah satunya, ia kerap memperluas pemasaran produknya melalui fitur Etalase di LinkUMKM BRI.

Sundari menggunakan fitur etalase sebagai media promosi dan memperluas peluang bisnis. Semoga kedepannya Sundari juga bisa terus berbagi pendidikan dengan berbagai cara dan yang terpenting bisa menambah penghasilannya.

LinkUMKM sendiri merupakan platform yang dibangun oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berbenah. LinkUMKM yang bertujuan untuk memberdayakan dan mengembangkan pelaku UKM dihadirkan melalui aplikasi, serta website www.linkumkm.id.

Di dalamnya terdapat 6 fitur utama dengan berbagai fasilitas dan produk pendukung. Masing-masing adalah Rumah BUMN, Media UMKM, Komunitas, UMKM Cerdas, Etalase Digital, dan Daftar NIB.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan melalui LinkUMKM, setiap pelaku usaha berkesempatan mendapatkan pelatihan yang berkualitas.

“UKM yang ingin mendaftar menjadi anggota LinkUMKM dapat melakukannya langsung di platform linkumkm.id. Setelah menyelesaikan proses pendaftaran, pelaku UKM dapat langsung bergabung dengan komunitas yang diinginkan, dan menempatkan produk atau jasanya di etalase digital,” jelasnya .

Sebagai anggota, UKM juga berhak mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas. Pelatihan juga dapat diakses melalui fitur UMKM Cerdas yang berisi layanan pelatihan, konsultasi, literasi keuangan, dan simulasi kredit bagi anggota.

“Melalui berbagai inovasi dan terobosan, BRI terus mendorong para pelaku UKM untuk mendapatkan kemudahan dalam mengikuti pelatihan dan meningkatkan kapasitas usaha agar bisa naik kelas,” pungkas Supari.